Cuaca Besok
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sabtu 2 Juli 2022, Cek Info Prakiraan Cuaca Wilayah Indonesia Besok
Peringatan dini cuaca ekstrem BMKG berlaku besok.Prakiraan cuaca besok Sabtu 2 Juli 2022 dan info cuaca Minggu 3 Juli 2022.
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi angin kencang:
- DKI Jakarta
Doa Ketika Turun Hujan:
Allahumma shoyyiban nafi’an
Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)
Ibnu Baththol mengatakan, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)
Penjelasan Lengkap BMKG Terkait Prakiraan Cuaca Besok
Mengutip laman web.meteo.bmkg.go.id, Jumat (1/7/2022), Siklon Tropis Chaba terpantau di Laut Cina Selatan bagian utara.
Siklon Tropis tersebut membentuk peningkatan kecepatan angin hingga lebih 25 knot (low level jet) di perairan sebelah utara Aceh dan di Laut Cina Selatan.
Juga membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari Sumatera Utara hingga Selat Malaka dan di perairan sebelah barat laut Aceh.
Kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan, kecepatan angin, dan ketinggian gelombang di sekitar wilayah siklon tropis dan di sepanjang low level jet/konvergensi tersebut.
Sementara itu, daerah Konvergensi terpantau memanjang di Sumatera Barat, di Bengkulu, dari Laut Jawa hingga Lampung, di perairan sebelah selatan Jawa - NTB, di Selat Karimata, di Kalimantan Selatan, di Laut Sulawesi, dari Selat Makassar hingga Kalimantan Timur.
Serta memanjang dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, di NTT bagian timur, di Laut Timor, di Maluku, dan dari Papua hingga Papua Barat.
Adanya kondisi ini mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
(*)
Telah tayang di: Tribunnews.com