Nasional
Wacana Duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan Dilontarkan Partai Nasdem, Ini Reaksi Para Parpol
Lagi-lagi Partai Nasdem mengeluarkan wacana kontroversial. Kali ini muncul wacana duet Ganjar Pranowo-Anies Baswedan sebagai Capres dan Cawapres 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Meski pemilihan presiden (Pilpres) masih dua tahun lagi, wacana calon presiden dan koalisi sudah mulai bermunculan.
Banyak partai besar di Indonesia yang mulai menjajaki koalisi.
Terbaru, Partai Nasdem menghebohkan masyarakat dengan rencana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Tentunya rencana tersebut menuai banyak respon.
Rencana tersebut dilontarkan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Wacana Partai Nasdem menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang mendapat respon beragam.
Nasdem beralasan bahwa duet Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur DKI Jakarta itu dapat menjadi duet pemersatu, setelah sebelumnya masyarakat terpolarisasi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019.
"Pak Surya Paloh udah beberapa kali menyampaikan itu," ucap Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR itu mengungkapkan, pihaknya tak berambisi bahwa duet ini dapat diterima.
Namun, Nasdem disebut terus mendorong agar duet ini tercipta.
Baca juga: Sosok Erina Gudono, Calon Mantu Presiden yang Ternyata Pernah Makan Beras Lama Campur Kerikil
Baca juga: Sosok Okto Jemmy Magai, KSAD Baru TPNPB OPM yang Bocorkan Kelemahan KKB Papua, Pengganti Pengkhianat
Demi tujuan menjadikan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
"Pilpres dua kali membuat perpecahan polarisasi begitu dalam dan nyata. Dan itu tidak bisa kita pungkiri, dan kita tidak bisa tutup mata dengan akses daripada pemilu yang terjadi dua kali terakhir ini," ujarnya.
Lantas, seperti apa partai politik menanggapi wacana duet tersebut:
1. Golkar
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai wajar bila Surya Paloh berpandangan demikian.

"Ya karena itu disampaikan oleh ketua umum partai politik, ya Pak Surya Paloh, saya kira kan itu suatu wacana atau pernyataan yang menurut saya biasa saja," kata Doli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Meski begitu, ia mengatakan, setiap parpol memiliki kedaulatan dalam mengambil keputusan, kebijakan, dan strateginya masing-masing.
2. PDI-P
Ketua DPD PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat tak sepakat dengan usulan bahwa adanya duet figur-figur tertentu dapat mempersatukan bangsa.
Sebab, persatuan bangsa dinilai terjadi karena adanya persamaan pemahaman mengenai sebuah ideologi.
Baca juga: Ingat Mutia Ayu Istri Glenn Fredly? Mendadak Pamer Potret Mesra Bareng Seorang Pria, Jadi Sorotan
Baca juga: Peringatan Dini Hari Ini Selasa 28 Juni 2022, BMKG: 31 Wilayah Patut Waspada Alami Cuaca Ekstrem
“Yang mempersatukan bangsa kita, sekali lagi ya itu bukan orang per orang lho, yang mempersatukan bangsa kita itu ideologi,” ujar Djarot saat ditemui di Gedung Pusat Edukasi AntiKorupsi KPK, Jakarta, Senin.
"Ideologi Pancasila itu lah yang mempersatukan bangsa kita, nilai-nilai dalam ideologi itulah yang mempersatukan bangsa kita,” ucapnya.
3. PSI
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak wacana duet pemersatu ala Surya Paloh itu.
Juru Bicara (Jubir) PSI Ariyo Bimo mengatakan, Anies tidak cocok menjadi calon wakil presiden untuk Ganjar.

Meski demikian, hingga kini PSI belum menentukan siapa kandidat presiden yang akan didukung pada pilpres mendatang.
Ia pun menyarankan agar para calon yang hendak maju di pilpres, lebih fokus menyelesaikan persoalan yang timbul akibat pandemi.
4. Demokrat
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai duet Ganjar-Anies bukanlah solusi untuk menghentikan polarisasi atau keterbelahan di masyarakat usai Pemilu 2014 dan 2019.
Menurut dia, ada tiga hal yang bisa menjadi solusi atas persoalan itu.
Pertama, para elite politik harus memberikan contoh bagaimana menghargai perbedaan.
Kedua, para elite parpol harus terbiasa berkompetisi, bukan berupaya menghalangi munculnya calon lain dalam kontestasi pilpres.
Ketiga, menghentikan penyebaran politik kebencian, framing dan labeling yang bernada negatif pada kubu lawan dalam kontestasi Pemilu.
5. Respons Ganjar
Sementara itu, Ganjar turut angkat bicara soal wacana duet ini.
Gubernur Jawa Tengah ini memilih menanggapi santai wacana itu.
"Lha, aku duet karo bojoku (lah saya duet sama istriku)," kata Ganjar di CFD Solo, Minggu (26/6/2022).
Baca juga: Informasi Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 28 Juni 2022, Turun Rp 6.000 per Gram
Baca juga: Sosok Sheila Salsabila, Dokter yang Sebut Marshanda Hilang 3 Kali: Caca Bilang Lagi Ketemu Seseorang
Terkait wacana tersebut, Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo alias Rudy menegaskan bahwa partainya menunggu keputusan resmi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait capres yang akan diusung.
"Kalau saya tetap tegak lurus dengan Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri)," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Minggu.
Sementara itu, hingga kini Anies belum memberikan respons terkait wacana gagasan Surya Paloh tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Respons PDI-P hingga Golkar soal Wacana Duet Ganjar-Anies".