Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Tokoh

Profil Benny Wenda, Pentolan OPM yang Mengadu ke PPB Tuding Indonesia Bom Papua Barat

Profil Benny Wenda, Pejabat OPM yang mengadu ke PPB dengan menuding Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Papua Barat.

Editor: Frandi Piring
Facebook Free West Papua Campaign
Profil Benny Wenda, Pentolan OPM yang Mengadu ke PPB Tuding Indonesia Bom Papua Barat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Profil Benny Wenda, sosok pentolan OPM yang baru-baru mengadukan Indonesia ke PBB dengan menuding telah melakukan aksi pelanggaran HAM di Papua Barat.

Dikabarkan, Benny Wenda bertemu Parlemen Inggris guna menyerukan kunjungan PBB ke Papua Barat .

Saat pertemuan tersebut, Benny Wenda tidak sendiri, namun ia bersama dengan International Parliamentarians for West Papua (IPWP).

Benny Wenda bersama IPWP mengadakan pertemuan di Parlemen Inggris pada tanggal 14 Juni 2022.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Benny Wenda melalui website ULMWP, pada pertemuan itu hadir sejumlah anggota parlemen Inggris.

Kala itu itu, IPWP menegaskan kembali seruan terpadu mereka untuk kunjungan ke West Papua oleh PBB Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet.

Pertemuan dipandu oleh Ketua IPWP Alex Sobel MP dan melihat pidato yang mendukung kunjungan PBB oleh Sobel, Pernando Barrena (MEP dari Negara Basque), Jen Robinson (Pengacara HAM dan salah satu pendiri International Lawyers for West Papua), Carles Puigdemont (MEP dan mantan Presiden Pemerintah Catalonia) dan Presiden Sementara ULMWP Benny Wenda.

Selain menyerukan kunjungan PBB, Sobel juga memberikan update tentang kemajuan IPWP, menyusul sejumlah pertemuan yang sukses dalam beberapa bulan terakhir.

Mr Barrena berbicara tentang kemajuan IPWP telah dibuat di Parlemen Spanyol.

Robinson membahas ilegalitas pendudukan Indonesia di bawah hukum internasional dan menguraikan dasar hukum untuk referendum kemerdekaan.

Presiden Puigdemont, menelepon dari jarak jauh dari Brussel, berbicara tentang kriminalisasi protes di Papua Barat dan kebutuhan untuk membebaskan Victor Yeimo.

Presiden Sementara Wenda membahas keadaan hak asasi manusia yang mengerikan di Papua Barat, dan pengungkapan baru-baru ini bahwa Indonesia diam-diam membom Papua Barat dengan amunisi Eropa.

Para pembicara juga mendesak UE untuk menghentikan kesepakatan perdagangannya dengan Indonesia sampai mereka menyambut baik penyelidikan PBB.

Pertemuan besar dan layanan doa berlangsung di seluruh Papua Barat untuk mendukung pertemuan tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved