Anies Ubah Nama Jalan
Nama Jalan Diganti Berdampak pada Data Administrasi Warga, Anies Baswedan: Tidak Menimbulkan Masalah
Sebelumnya diketahui Gubernur Anies Baswedan telah meresmikan beberapa nama jalan yang sudah diubah.
Tentunya dengan harapan para masyarakat terutama anak muda terinspirasi dan mempelajari sejarah hidup para tokoh tersebut.
"Kami ingin agar mereka dikenang untuk menjadi hikmah bagi kita. Kita berharap generasi sekarang saat melihat nama sebuah jalan maka mereka terinspirasi, mereka belajar tentang sejarah hidupnya, dan mereka bisa mengambil pelajarannya untuk menjadi inspirasi," ucapnya di lokasi.Memiliki jasa yang banyak, pergantian nama ini dipandang Anies sebagai sebuah keharusan.
Sehingga untuk langkah berikutnya, ia memiliki harapan bakal ada pergantian nama lain bagi para tokoh Betawi maupun tokoh lainnya.
"Arena itulah, penamaan ini kami pandang sebagai sebuah keharusan bagi kita, sebagai penghargaan, penghormatan atas peran pribadi-pribadi asal Betawi. Ini adalah satu gelombang awal dan nanti harapannya semua mereka yang berjasa bisa punya catatan di kota ini," pungkasnya.
Foto : Pelang Jalan H. Bokir bin Dji'un yang menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022) (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)
Berikut daftar pergantian nama jalan, gedung dan zona di Jakarta:Nama jalan
1. Jalan Entong Gendut (sebelumnya Jalan Budaya)
2. Jalan Haji Darip (sebelumnya Jalan Bekasi Timur Raya)
3. Jalan Mpok Nori (sebelumnya Jalan Raya Bambu Apus)
4. Jalan H. Bokir Bin Dji'un (sebelumnya Jalan Raya Pondok Gede)
5. Jalan Raden Ismail (sebelumnya Jalan Buntu)
6. Jalan Rama Ratu Jaya (sebelumnya Jalan BKT Sisi Barat)
7. Jalan H. Roim Sa'ih (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Barat)
8. Jalan KH. Ahmad Suhaimi (sebelumnya bernama Bantaran Setu Babakan Timur)