Sejarah
Kenangan Persma di Era 90 An, Penonton Datang dari Kepulauan, Nama Klub Disebut di Gereja
Di tahun 90 an, nama Persma Manado disebut dan viral. Di mana - mana ada Persma, termasuk di Gereja.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manajemen yang baik, tim yang kompak, Persma waktu itu perkasa, juga karena dukungan penontonnya yang fanatik.
"Saat itu penonton datang dari Sulawesi Utara, termasuk dari Sangihe," katanya.
Animo penonton serta ekspektasinya membuat Alen dan kawan - kawan malu jika tak tampil maksimal. Apalagi, nama pemain Persma sering ditulis pada lorong atau tempat umum.
"Malu rasanya, jika tak tampil baik," tuturnya.
Persma yang perkasa, kata Alen, musuhnya bukan hanya pemain tapi juga wasit.
"Saat main kandang kami sering dirugikan, apalagi jika tandang," tuturnya.
Seperti Feliks, Alen pun menyebut PSM sebagai musuh berat.
Di stadion klabat, PSM selalu mati kutu, sedang di Matoangin nyaris satu ketika PSM dipecundangi Persma.
"Waktu itu, rodrigo cetak gol lewat tendangan bebas," katanya.
Saling mengalahkan dengan PSM, Persma selalu beruntung jika bertanding di Kalimantan.
"Di sana banyak orang Manado, selalu kami dapat poin, Persma-lah tim pertama yang bisa mempecundangi PKT di kandangnya sendiri," sebutnya. (Art)
• Potret Terbaru Anak Yuni Shara Cello Siahaan Jadi Sorotan, Kini Dewasa dan Makin Tampan
• Hengky Honandar Harap Kelurahan Wangurer Timur Jadi Motivasi untuk 68 Kelurahan di Kota Bitung