Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Terungkap Penyebab Harga Cabai dan Bawang Merah Naik, Kementan Berupaya Mengatasi

Harga cabai dan bawang merah naik drastis beberapa waktu belakangan. Hal ini tentu meresahkan banyak pihak.

Editor: Isvara Savitri
Isvara Savitri/Tribun Manado
Pedagang bawang, rica (cabai), dan tomat di Pasar Bersehati, Manado, Sulut, Minggu (13/2/2022). Kementan RI ungkap penyebab naiknya harga cabai dan bawang merah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beberapa waktu terakhir, harga cabai dan bawang merah naik.

Penyebabnya diduga karena kondisi cuaca dan hama tanaman.

Tentunya kenaikan harga cabai ini mempersulit berbagai pihak.

Pedagang cabai rawit di Pasar Beriman Tomohon.
Pedagang cabai rawit di Pasar Beriman Tomohon. (Hesly Marentek/Tribun Manado)

Kementerian Pertanian (Kementan) angkat bicara soal penyebab tingginya harga cabai dan bawang merah ini.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, saat ini pemerintah terus menyiapkan 12 kebutuhan bahan pokok mulai dari hulu sampai hilir.

Titik hulu dilakukan di kawasan food estate dan hilir dilakukan bersama mitra lainnya.

Baca juga: Permintaan Batubara dari Jerman Melonjak, Kementerian ESDM: Belum Final

Baca juga: Fabio Quartararo Juara MotoGP Jerman 2022, Francesco Bagnaia Crash

“Khusus untuk bawang merah dan cabai, data yang tercatat di kami saat ini dengan anomali yang ada memang banyak lahan-lahan khusus yang di dataran rendah ini mengalami serangan organisme pengganggu tanaman," kata Prihasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/6/2022).

Karena itu, Prihasto mengaku sudah mempersiapkan langkah lanjutan untuk pengendalian serangan hama dan penyakit jamur.

Tercatat lebih dari 2 ribu hektare yang sudah mendapat penanganan secara cepat dan terukur.

Warga belanja bumbu dapur, salah satunya bawang merah di sebuah supermarket di Kota Manado. Bawang merah turut mendorong inflasi di Manado pada Bulan Mei.
Warga belanja bumbu dapur, salah satunya bawang merah di sebuah supermarket di Kota Manado. Bawang merah turut mendorong inflasi di Manado pada Bulan Mei. (Tribun Manado/Fernando Lumowa)

Ia mengatakan, dengan kondisi anomali yang ada sekarang ini menyebabkan beberapa daerah (dataran rendah) yang biasa menananam cabai, beralih ke tanaman yang lebih adaptif pada kondisi hujan, lebih adaptif dalam kondisi air.

"Oleh karena itu, memang setelah kami amati di lapangan yang biasa menanam bawang merah, ada beberapa wilayah yang mereka daripada berisiko karena hujan yang cukup deras, sehingga mereka menanam dengan tanaman selain bawang merah," jelas Prihasto.

Lebih lanjut, Kementan menggelar pasar murah khusus bawang dan cabai di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Potret Rayyanza Anak Nagita Slavina Makin Menggemaskan, Lihat yang Pakai Kostum Pisang dan Gajah

Baca juga: Daftar 21 Penyakit yang Tak Ditanggung BPJS Kesehatan, Tercatat di Peraturan Presiden

Dalam kegiatan ini, pemerintah menyiapkan 15 ton bawang dan cabai yang dijual dengan harga Rp 32.000 per kilogram dan aneka cabai dijual Rp 59.000 per kilogram.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kegiatan pasar murah merupakan upaya pemerintah dalam menyiapkan pangan murah dan berkualitas untuk kebutuhan warga Jakarta.

Semua produk horti ini adalah hasil panen petani di kawasan food estate Temanggung dan Wonosobo.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved