Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pantas Presiden Jokowi Minta Bersiap Antisipasi Krisis Ekonomi, Ternyata Ada Peringatan Dunia

Jokowi minta semua persiapkan diri Jokowi mengungkapkan, dirinya telah berulang kali menyampaikan kalau situasi saat ini tidak mudah

Editor: Alpen Martinus
YouTube/Sekretariat Presiden
Alasan Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto Jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendadak meminta untuk bersiap menghadapi ancaman krisis pangan, ancaman krisis energi, dan ancaman kenaikan inflasi.

Itu setelah IMF dan Bank Dunia menyebut ada 60 negara yang terancam ambruk perekonomiannya.

Satu di antaranya akibat banyaknya utang yang dimiliki oleh suatu negara.

Baca juga: Soal Reshuffle, Rocky Gerung Blak-blakan Sebut Pak Jokowi Ingin Menghalangi Anies Baswedan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa sekitar 60 negara akan ambruk perekonomiannya berdasarkan data dari Bank Dunia atau International Monetary Fund (IMF).

Hal ini terjadi karena ancaman krisis pangan, energi hingga inflasi, serta faktor situasi global yang tidak menentu.

Pernyataan tersebut Jokowi sampaikan dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, Selasa 14 Juni 2022.

"Bank Dunia, IMF menyampaikan akan ada kurang lebih 60 negara yang akan ambruk perekonomiannya, yang 40 diperkirakan pasti," kata dia di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: KABAR BAIK, Kartu Prakerja akan Berlanjut, Jokowi Sebut Anggaran Sudah Ada

Jokowi minta semua persiapkan diri Jokowi mengungkapkan, dirinya telah berulang kali menyampaikan kalau situasi saat ini tidak mudah. Hal ini dipengaruhi pula oleh ketidakpastian global.

Kepala Negara tersebut mengurai, saat ini dunia dibayang-bayangi oleh ancaman krisis pangan, ancaman krisis energi, dan ancaman kenaikan inflasi.

"Semua negara mengalami dan sampai saat ini baru awal-awal. Oleh sebab itu kita semua kami benar-benar menyiapkan diri," tegas dia. Selain itu, Jokowi meminta jajarannya untuk bekerja dengan menyeluruh.

Maksudnya, dalam bekerja tidak hanya melihat makronya saja, tetapi juga menaruh perhatian pada hal-hal mikro.

Baca juga: Roy Suryo Akhirnya Meminta Maaf soal Unggahan Stupa Candi Borobudur Mirip Presiden Jokowi

Selain itu, ia menyerukan agar semua entitas pemerintahan memiliki sense of crisis. Jokowi menceritakan, dua hari lalu ada telepon dari seorang perdana menteri.

Tanpa menyebut sosok yang dimaksud, Jokowi bilang, perdana menteri tersebut memohon-mohon agar Indonesia dalam mengirimkan minyak goreng.

Pasalnya, stok minyak goreng di negara tersrbut kosong. Jika kondisi ini terus berlangsung, dipastikan akan terjadi krisis sosial, yang bakal berimbas pada ekonomi dan politik. "Dan itu sudah terjadi di negara yang namanya Sri Lanka," ucap Jokowi.

 Dalam kesempatan tersebut, ia juga meminta Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh untuk mengawasi kebijakan agar tidak keliru.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved