Berita Sulut
PMK Bisa Menular ke Babi, Peternak di Sulut Diminta Waspada dan Terapkan Biosekuriti
Sejak pertama kali diumumkan Pemerintah sebagai wabah di Jatim dan Aceh sekarang sudah menyebar ke18 Provinsi.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyakit Kaki dan Mulut (PMK) pada ternak masih mewabah di Indonesia.
Tak hanya ternak sapi, PMK bisa menyasar ternak kerbau, kambing, domba bahkan babi.
Provinsi Sulut patut waspada, apalagi Sulut termasuk sentra ternak babi.
Donni Muksydayan Kepala Karantina Pertanian Manado menjelaskan, memang PMK penyebaran sangat cepat.
Sejak pertama kali diumumkan Pemerintah sebagai wabah di Jatim dan Aceh sekarang sudah menyebar ke18 Provinsi.
"Lalu Lintas hewan ternak sangat mempengaruhi penyebaran wabah ini," katanya saat menjadi Narasumber di Podcast Tribun Bakudapa di Studio Tribun Manado, Jumat (10/6/2022).
Maka menjadi konsentrasi Karantina se-Indonesia, kata Drh Donni Muksydayan bagaimana proses pengaturan kewaspadaan terkait mitigasi yang dilakukan.
"Penyebaran penyakit bisa diredam tapi tetap memperhatikan aspek kebutuhan apalagi menjelang Idul Adha.
Jadi jaminan pasokan ternak dari sentra ke daerah yang membutuhkan jadi perhatian pemerintah sekaligus kewaspadaan terkait mitigasi," ungkap dia.
Provinsi Sulut termasuk keseluruhan Pulau Sulawesi kata drh Donni Muksydayan masih masuk Zona Hikau
"Pulau Sulawesi kita masih bebas. Dari Pulau-Pulau Besar di Indonesia Sumatera, Jawa sudah kena.
Provinsi yang belum kena pasti terancam karena satu pulau sudah ada kasus. Di Jawa sudah kena semua kecuali DKI Jakarta. Papua, Sulawesi, Maluku bebas," urainya.
Karantina Pertanian pun sudah melarang ternak dari Jatim masuk Sulut, koordinasi dengan pedagang sudah dilakukan
"Mereka (pedagang) punya waktu untuk menyuplai dari daerah lain," ukarnya
Suplai Ternak 3 tahun terakhir ini khususnya sapi sebagian besar dari Maluku yang masih zona hijau.