Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Tahan Kapal Tanker, Oknum Perwira TNI AL Peras Pihak Kapal, Minta Uang US$ 375 ribu

Seorang oknum TNI AL diduga meminta uang sejumlah US$ 375 ribu untuk melepaskan kapal tanker berbendera Panama yang berlabuh di perairan Indonesia.

Editor: Isvara Savitri
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi kapal tanker 

Nord Joy adalah kapal berbendera Panama, panjangnya 183 meter (200 yard) dan dapat membawa hingga 350 ribu barel bahan bakar.

Baca juga: Jenazah Anak Ridwan Kamil Ditemukan, Lokasi Pemakaman Eril hingga Kronologi

Baca juga: Sosok Billy Aguw, Kiper Sulut United Asal Minahasa

Reuters belum dapat menentukan siapa pemilik kapal tersebut.

Synergy Group, perusahaan yang berbasis di Singapura yang mengelola Nord Joy, tidak menanggapi pertanyaan tentang dugaan permintaan staf angkatan laut untuk pembayaran tidak resmi.

Synergy mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan bahwa Nord Joy berlabuh di posisi yang dianggap bersih dari perairan teritorial Indonesia pada 26 Mei dan pada 30 Mei 2022, angkatan laut Indonesia menaiki kapal tersebut, menuduh kapal itu berada di dalam wilayahnya.

Synergy mengatakan sedang bekerja dengan angkatan laut, pengacara dan agen lokal untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Nord Joy dikawal oleh kapal angkatan laut ke sebuah pelabuhan dekat Batam, sebuah pulau 20 mil (32 km) selatan Singapura, yang merupakan rumah bagi pangkalan angkatan laut, dua sumber mengatakan kepada Reuters.

Kapal Klos-C yang berbendera Panama memasuki wilayah pelabuhan Eilat, Israel, Sabtu (8/3/2014), dikawal ketat pasukan AL Israel. Beberapa hari lalu, kapal ini dicegat AL Israel di Laut Merah karena diyakini membawa persenjataan canggih dari Iran menuju ke Jalur Gaza.
Kapal Klos-C yang berbendera Panama memasuki wilayah pelabuhan Eilat, Israel, Sabtu (8/3/2014), dikawal ketat pasukan AL Israel. Beberapa hari lalu, kapal ini dicegat AL Israel di Laut Merah karena diyakini membawa persenjataan canggih dari Iran menuju ke Jalur Gaza. (AFP)

Nakhoda kapal tanker itu dibawa ke pangkalan dan diberitahu oleh perwira angkatan laut untuk mengatur pembayaran sebesar US$ 375 ribu atau berpotensi kehilangan pendapatan selama berbulan-bulan jika kasus itu dibawa ke pengadilan, kata sumber tersebut.

Tahun ini, biaya rata-rata untuk menyewa kapal tanker produk olahan seukuran Nord Joy adalah $30 ribu-$55 ribu per hari, menurut Clarksons, penyedia data pengiriman.

Kapal-kapal selama bertahun-tahun telah berlabuh di perairan di sebelah timur Selat Singapura sementara mereka menunggu untuk berlabuh, percaya bahwa mereka berada di perairan internasional dan oleh karena itu tidak bertanggung jawab atas biaya pelabuhan apa pun, kata para analis maritim.

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Jumat 10 Juni 2022, Libra Buang Uang, Scorpio Pikiran Terkuras

Baca juga: BACAAN ALKITAB - Matius 10:26-31 Jangn Takut, Allah Mengasihi Kita!

Angkatan Laut Indonesia telah mengatakan secara terbuka dalam beberapa tahun terakhir bahwa sebagian besar wilayah ini berada di dalam perairannya dan bahwa mereka bermaksud untuk menindak kapal-kapal yang berlabuh di sana tanpa izin.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Oknum TNI AL Dituding Meminta US$ 375.000 untuk Melepas Kapal Tanker.

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved