Sulawesi Utara
5 Pejabat Pemprov Sulut Tempuh Pendidikan Lemhanas, Persiapan Seleksi Sekprov?
Jelang seleksi Jabatan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulut, 5 Pejabat Pemprov Sulut dalam proses menyelesaikan Pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Handhika Dawangi
Wagub Steven Kandouw pun sedikit membocorkan komposisi Panitia Seleksi nanti. Nanti ada 2 pejabat Eselon I Pusat yang akan ikut bergabung dalam Panitia Seleksi, ditambah 3 Rektor Perguruan Tinggi Ternama di Sulut yakni Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado dan Universitas De La Salle.
"Tim seleksi nanti 2 pejabat Eselon 1 dan Rektor Unsra, Unima, dan De La Salle," kata Mantan Ketua DPRD Sulut.
Bocoran diterima tribunmanado.co.id, 2 Pejabat Pusat yang bakal mengisi panitia seleksi yakni Agus Fatoni Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Yan Maringka Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian.
Kemudian Rektor Unima Prof Deitje Katuuk, Rektor De La Salle Prof Johanis Ohoitimur, dan Rektor Unsrat Prof Ellen Kumaat yang kini sedang di akhir masa jabatan dan tengah menanti proses pemilihan Rektor baru.
Siapa saja calon yang berpeluang menjadi Sekprov Sulut definitif? Wagub Steven Kandouw mengatakan, semua yang memenuhi syarat berpeluang.
"Semua berpeluang dari sisi kepangkatan, lebuh bagus lagi yang lemhanas, aturannya yang usia di bawah 56 tahun. Semua dikasih kesempatan," ungkap dia.
Dibekali Wapres
Adapun 5 Pejabat Pemprov Sulut yang ikut Pendidikan Lemhanas bersama peserta lain mendapat pembekalan dari Wapres Ma'aruf Amin saat memberikan Kuliah Umum kepada Peserta PPRA LXIII dan PPRA LXIV Tahun 2022 di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 10, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Wapres menyinggung soal persaingan di dunia modern saat ini. Menurut dia, pengembangan dan penerapan teknologi harus semakin masif sampai ke perdesaan untuk merealisasikan berbagai program pembangunan di dalam negeri, hingga mewujudkan visi kepemimpinan di tingkat global.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan beberapa contoh penerapan teknologi dalam skala nasional dapat dilihat diantaranya dalam sektor pelayanan publik, seperti Mal Pelayanan Publik (MPP) yang dapat diselenggarakan secara virtual atau elektronik.
“Masyarakat hanya perlu klik aplikasi layanan publik dengan ujung jari melalui gawainya kemudian penerbitan dokumen digital akan diproses,” papar Wapres.
Sementara dalam skala nasional, penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) juga sudah diimplementasikan.
“Selain itu, penggunaan big data pemerintah yang diberi nama Satu Data Indonesia melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dimaksudkan untuk membantu para pembuat kebijakan menghasilkan kebijakan dan pelayanan publik yang lebih baik,” ungkap Wapres.
Pada kesempatan ini, Wapres juga menyampaikan program percepatan transformasi digital yang dilakukan pemerintah melalui empat pilar.
“Pemerintah telah mencanangkan percepatan transformasi digital nasional melalui empat pilar yaitu: pengembangan SDM talenta digital, pengembangan infrastruktur digital, pemerintahan digital, dan ekonomi digital,” urai Wapres.
Untuk itu, tambahnya, dalam menyukseskan percepatan ini, diperlukan peran pemimpin, baik di pusat maupun daerah.