Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wawancara Eksklusif

Mengenal Program Rehab Milik BPJS Kesehatan

Pandemi virus corona (COVID-19) berdampak bagi masyarakat, termasuk di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Handhika Dawangi
Tribun Manado
Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Manado, Vriessylia Tania Poluan dalam program Tribun Bakudapa. 

TM: Kalau di BPJS Manado banyak tidak yang menunggak?

TP: Sebenarnya cukup banyak peserta mandiri yang menunggak. Di Kota Manado sendiri ada sekitar 50 ribu jiwa dari sekian peserta. Lima puluh ribu jiwa ini belum dihitung per-KK, jadi taruhlah sekitar 10 ribu keluarga yang menunggak. Ini sudah terbagi dari kelas I, II, dan III. Jadi untuk program Rehab ini apabila diikuti, kartunya belum langsung aktif, jadi nanti akan aktif saat sudah lunas.

TM: Kemudian jika di satu keluarga hanya sebagian yang menunggak, itu bagaimana?

TP: Kepersetaan JKN itu kan untuk satu keluarga. Jadi pada saat mendaftar itu mendaftarkan satu keluarga, tidak pilih-pilih. Maisng-masing keluarga mendapatkan satu kartu, tapi saat pendaftaran wajib satu KK. Untuk pembayaran otomatis juga satu keluarga. Beda halnya jika ada anak yang sudah punya KK sendiri, tinggal lapor dan dipisahkan. Selama masih satu KK dengan keluarga, maka pembayaran juga satu keluarga.

TM: Biasa kasus-kasus seperti apa di BPJS Manado sehingga kesulitan bayar?

TP: Kondisi pandemi COVID-19 hampir seluruh elemen masyarakat terdampak, salah satunya iuran jaminan kesehatan. Apalagi pola pikir masyarakat Indonesia bahwa belum terlalu peduli terhadap asuransi kesehatan. Pikirannya 'kalau saya sakit baru biaya saya keluarkan'. Padahal kalau kita memiliki asuransi kesehatan dari awal, ketika mendapat risiko sakit pastinya sudah lebih ringan. Jadi memang permasalahan utama adalah kesadaran terkait asuransi kesehatan. Di Indonesia masih sangat minim, terdampak pandemi COVID-19, jadi perekonomian semakin menurun jadi kesehatan justru bukan jadi prioritas. Karena mungkin mau makan saja sudah susah, apalagi membayar iuran JKN. Nanti sakit baru terpikir bagaimana membayar di rumah sakit. Jadi selain itu karena kondisi pandemi COVID-19, kemampuan bayar peserta semakin menurun. Sebenarnya masyarakat yang mengikuti program Rehab semakin sedikit karena mereka rutin membayar, jadi jangan sampai menunggak. Jadi harapannya itu. Kalaupun ternyata kondisi sudah menunggak, bisa memanfaatkan program Rehab ini. Kalau misalnya merasa tidak mampu membayar, di Kota Manado bisa dilaporkan ke dinas terkait, untuk dimasukkan ke peserta penerima bantuan.

TM: Bagaimana bisa langsung ikut program itu?

TP: Tunggakan iuran sekali lagi menjadi kewajiban peserta, bukan kewajiban dari Pemkot. Jadi misalnya masih punya tunggakan satu tahun, ketika dialihkan, tunggakan tidak langsung diputihkan. Nanti bisa menyicil. Bulan berikutnya sudah menjadi tanggungan Pemkot, tapi tunggakan saya tetap menjadi kewajiban saya. Saat pengalihan ke tanggungannya Pemkot, kartu otomatis akan aktif. Kita diberi kesempatan selama enam bulan, saat bulan ketujuh, wajib dilunasi. Jadi bisa untuk menyicil. Tapi kartunya sejak dialihkan sudah aktif.

TM: Kalau sampai bulan ketujuh belum mampu membayar tunggakan bagaimana?

TP: Proses pengalihan ini sebenarnya bukan hanya untuk Pemkot. Proses pengalihan itu lebih ke seluruh segmen kepesertaan. Misalnya ada pekerja yang sudah didaftarkan bulan ini oleh perusahaan, tapi mereka menunggak. Nah mereka juga bisa dialihkan, kartu saya aktif, tapi tunggakan wajib dilunasi oleh peserta. Sebenarnya sama untuk pekerja dan pegawai Pemkot. Sama dengan peserta yang ditanggung pemerintah, kan berarti yang tidak mampu, ada mekanisme sendiri terkait pengalihan yang ditanggung Pemkot.

TM: Bagaimana jika sementara mengikuti program Rehab ternyata sakit? Tetap belum bisa aktif?

TP: Belum bisa aktif, bisa aktif setelah lunas. Bisa juga langsung melunasi sisa tagihan supaya kartunya langsung aktif.

TM: Tandanya kartu sudah aktif bagaimana?

TP: Masyarakat yang sudah menggunakan aplikasi lebih mudah mengecek kepersetaan. Semuanya langsung terkonek di kami dan kartu masing-masing peserta JKN.

TM: Bagaimana cara pelunasan di tengah jalan?

TP: Kalau pelunasan bisa di seluruh kanal pembayaran yang bekerjasama dengan kami. Sama saja dengan membayar iuran biasa. Perbedaannya hanya nominal

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved