Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Perang Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Yakin Isolasi AS dan Barat Akan Gagal, Syukuri Perusahaan Asing Angkat Kaki

Perang Rusia dan Ukraina telah mengancam dunia kearah perang dunia ketiga. Tak hanya itu, bahaya krisis pangan bisa saja terjadi

Editor: Aswin_Lumintang
Istimewa/Internet
Nikolai Patrushev, Calon Pengganti Sementara Presiden Rusia, Sekutu Setia Vladimir Putin 

TRIBUNMANADO.CO.ID, RUSIA - Perang Rusia dan Ukraina telah mengancam dunia kearah perang dunia ketiga. Tak hanya itu, bahaya krisis pangan bisa saja terjadi, dengan adanya sanksi ke Rusia dan sekutunya oleh Amerika Serikat dan NATO. 

Presiden Vladimir Putin mengaku senang banyak perusahaan asing yang angkat kaki dari Rusia.

Ia optimis perusahaan dalam negeri dapat menggantikan mereka, sembari memperingatkan Barat bahwa Moskow akan menemukan jalan untuk mengakses kemajuan teknologi serta barang mewah.

Dilansir The Straits Times, Putin menyebut invasi ke Ukraina sebagai titik balik sejarah Rusia, yakni pemberontakan Moskow melawan Amerika Serikat (AS), yang menurutnya mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

ILUSTRASI. Sistem rudal balistik antarbenua Yars dalam Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia
ILUSTRASI. Sistem rudal balistik antarbenua Yars dalam Parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah di Moskow, Rusia (ISTIMEWA)

Upaya Barat mengisolasi Rusia dengan sanksi-sanksi, menghambat pertumbuhan ekonomi global dan memicu gelombang inflasi dengan kenaikan harga gandum, minyak goreng, pupuk, dan energi.

Sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina, sejumlah perusahaan asing dan ritel dunia secara bertahap mundur dari negara tersebut.

Mulai dari BP, McDonald's hingga Starbucks, keluar tepat ketika ekonomi Rusia menghadapi kontraksi terburuk sejak tahun-tahun setelah gejolak keruntuhan Soviet.

"Kadang-kadang ketika Anda melihat mereka yang pergi, terima kasih Tuhan, mungkin? Kami akan menempati ceruk mereka: bisnis kami, produksi kami-itu telah berkembang, dan itu akan dengan aman duduk di tanah yang disiapkan oleh mitra kami," kata Putin.

Bicara melalui sambungan video kepada para pemimpin negara bekas Soviet, Putin menyindir bahwa kemewahan seperti Mercedes yang disukai oleh para bandit dalam kekacauan pasca-Soviet Rusia masih akan tersedia.

Walaupun, ia mengakui, barang-barang tersebut mungkin akan lebih mahal harganya.

Baca juga: Nasdem Manado Targetkan 17 Ribu E KTA Hingga Juni 2022

Baca juga: Buya Syafii Maarif, Tokoh Islam yang Aktif di Dunia Pendidikan Pernah Jadi Guru Desa

 
"Ini akan sedikit lebih mahal bagi mereka, tetapi ini adalah orang-orang yang sudah mengendarai Mercedes 600 dan mereka masih akan melakukannya. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka akan membawanya dari mana saja, dari negara mana pun," kata Putin.

Putin mengatakan Rusia masih membutuhkan akses ke teknologi maju dari ekonomi maju. "Kami tidak akan memisahkan diri dari ini - mereka ingin memeras kami sedikit, tetapi di dunia modern ini tidak realistis, tidak mungkin."

Dia tidak merinci bagaimana Rusia akan menemukan cara untuk mempertahankan akses ke komponen dan perangkat lunak Barat.

Namun Putin berjanji upaya Barat mengisolasi Rusia akan gagal.

Ia mengatakan negara-negara maju saat ini sedang bergulat dengan spiral inflasi, rantai pasokan yang rusak, dan krisis pangan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved