19 Siswa dan Dua Guru Tewas Ditembak Salvador Ramos, Pelaku Beritahu Niatnya ke Seorang Gadis
Namanya Salvador Ramos, namun ia sempat mengungkapkan niatnya kepada seorang gadis sebelum melakukan penembakan.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Seorang pemuda 19 tahun melakukan aksi nekat dan sangat berbahaya.
Ia melakukan penembakan terhadap 19 siswa dan dua guru di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat.
Namanya Salvador Ramos, namun ia sempat mengungkapkan niatnya kepada seorang gadis sebelum melakukan penembakan.
Baca juga: Sosok Salvador Ramos, Remaja yang Tembak Mati 19 Murid SD, Tembak Sang Nenek Sebelum Lakukan Aksinya

Gadis Jerman yang mendapatkan info tersebut baru berusia 15 tahun.
Ramos berbagi rencananya dengan seorang gadis berusia 15 tahun di Jerman, yang ia temui melalui platform streaming langsung Yubo, pada hari-hari dan jam-jam menjelang penembakan.
Gadis yang disebut dengan nama panggilan Cece, mengatakan kepada New York Times bahwa dia bertemu Ramos secara online sekitar dua minggu sebelum dia melakukan penembakan yang menewaskan 19 siswa dan dua guru dan lebih dari selusin lainnya terluka.
Seperti dilansir The Sun, Cece mengklaim bahwa Ramos menunjukkan kepadanya senapan dan amunisi yang baru dibelinya melalui panggilan video pada hari-hari menjelang 24 Mei 2022.
Baca juga: Sosok Salvador Ramos, Remaja 18 Tahun yang Tembak Mati 19 Murid SD di Texas Saat di Ruang Kelas
Keduanya dilaporkan berbicara pada pagi hari penembakan itu, lebih dari satu jam sebelum Ramos memulai serangannya.
Selama panggilan itu, Cece mengklaim Ramos menunjukkan pakaian serba hitamnya.
"Aku akan melakukan sesuatu padanya rn," tulisnya kepada Cece, mengaku telah menunggu neneknya.
Kemudian, beberapa menit kemudian, Ramos mengirim teks lain: "Saya baru saja menembak nenek saya di kepalanya," diikuti oleh: "Saya pergi menembak sebuah sekolah dasar rn."
Baca juga: Potret Cantik Silvia Ramadhani Cucu Christiano Ronaldo, Putri Pertama Martunis Anak Angkat CR7
Cece mengatakan kepada Times bahwa ketika dia membaca pesan ketika Ramos mengirimnya, dia tidak yakin apakah akan mempercayainya.
Kemudian, beberapa jam kemudian setelah melihat berita itu, dia bilang dia menghubungi pihak berwenang AS.
"Mungkin saya bisa mengubah hasilnya," kata Cece kepada Times.
"Aku tidak pernah bisa menebak bahwa dia benar-benar akan melakukan ini."