Kasus Penganiayaan
Suami Istri Bertengkar karena Ekonomi, 2 Anak Malah Jadi Pelampiasan Dianiaya Ayah Kandung
Kasus penganiyaan terjadi di kawasan Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus penganiyaan terjadi di kawasan Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Diketahui dua orang anak dianiaya orangtunya sendiri.
Penganiayaan tersebut diduga terjadi karena pertengkarang antara suami istri.
Baca juga: Ingat Kerangkeng Manusia? Ternyata Ada 10 Anggota TNI Tersangka, Ini Kata Panglima Andika Perkasa
Baca juga: Wanita Bersuami Nekat Bawa Pria dalam Kamar lalu Kepergok Mertua, Ketahuan karena Aroma Ini di Kamar
Baca juga: Presiden Jokowi Tak Diundang Anies saat Grand Launching JIS, Padahal 80 Persen Anggaran dari Pusat
Foto : Ilustrasi. (ptsupdate)
Seorang ayah kandung diduga menganiaya dua anaknya hingga mengalami luka-luka.
Aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tersebut terjadi di kawasan Tanjung Duren Selatan, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Kedua anak itu bernama MRI(16) dan MA (14). Kasus ini kemudian sampai masuk ke kepolisian.
Polisi telah melakukan visum kepada dua anak itu.
"Kita sudah lakukan visum kepada dua anaknya yang diduga telah dianiaya oleh ayahnya sendiri," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Iptu Tri Baskoro pada Senin (23/5/2022).
Kejadian itu, lanjut polisi, berawal dari keributan rumah tangga antara ESS dengan istrinya, N.
Petugas Binmas, ketua RT dan RW pun sampai memediasi pasutri tersebut.
Mereka sempat akur, tetapi malah kembali ribut.
Adu mulut itu berdampak kepada dua anaknya, MRI dan MA.
Mereka diduga menjadi korban penganiayaan ayahnya.
Foto : Ilustrasi Anak dianiaya. (Tribun Jambi)
"Awalnya ribut masalah keluarga. Enggak ada laporan karena sudah dimediasi pihak RT dan RW. Kemudian ada informasi telah terjadi penganiayaan langsung kita arahkan korban untuk membuat laporan yang didampingi keluarga," lanjutnya.
Ditemui terpisah, Binmas Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Aiptu Nardi mengatakan pihaknya sudah memediasi pasutri itu.
Nardi mengatakan penganiayaan suami kepada istrinya terakhir terjadi pada 17 Mei 2022 silam.
"Sempat akur tuh, nah pas enggak lama ditinggal, itu malem malem katanya ribut lagi," tambahnya.
Pemicu keributan itu, lanjut Nardi, karena masalah ekonomi.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com