Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Konflik Rusia dan Ukraina

Presiden Volodymyr Zelenskyy Tegaskan Hanya Ingin Bertemu Vladimir Putin untuk Mengakhiri Perang

Zelensky menilai negosiasi dengan Rusia sulit karena kekerasannya terhadap warga sipil.

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy 

Dalam sambutannya kepada audiens di Davos, Zelensky juga mengatakan bahwa perang datang dengan harga nyawa manusia yang sangat besar bagi Ukraina.

Pasukannya, kata dia, membuat kemajuan terutama di dekat Kota Kharkiv.

Kendati demikian, Ukraina harus rela kehilangan banyak nyawa selama pertarungan di Donbas, Ukraina timur.

Zelensky memperkirakan bahwa antara 50 hingga 100 orang Ukraina bisa mati setiap hari di Donbas.

Krisis Ukraina adalah Masalah Global

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bahwa krisis di Ukraina adalah masalah global yang meningkatkan pentingnya menjaga ketertiban internasional, integritas teritorial, dan kedaulatan.

Komentar Biden ini disampaikan dalam pembukaan pertemuan para pemimpin Indo-Pasifik kelompok 'Quad' di Tokyo, Selasa (24/5/2022).

"Ini lebih dari sekadar masalah Eropa. Ini masalah global," kata Biden tentang situasi Ukraina pada pertemuan Amerika Serikat dengan Jepang, India, dan Australia.

Dilansir Reuters, Biden menekankan Washington akan mendukung sekutunya dan mendorong kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Hukum internasional, hak asasi manusia harus selalu dipertahankan di mana pun mereka dilanggar di dunia," katanya.


Presiden AS Joe Biden mengatakan akan mengerahkan militer AS apabila Taiwan diserang oleh China. (NTV)

Dalam postingan video di Twitter, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Putin ingin menghapus identitas Ukraina.

"Bagian dari perang Putin adalah upaya untuk menghapus identitas Ukraina," kata Blinken.

Bicara kepada Institut Ukraina untuk Amerika, Blinken menyebut identitas Ukraina "dimanifestasikan dengan kuat melalui budayanya".

"Dan semangat budaya itu, kekuatan identitas itu, memperjelas bahwa di sana lagi, perang Presiden Putin tidak akan berhasil," katanya dalam video. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved