Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Proyek Gorden Batal, Kini DPR Disoroti soal Anggaran Perbaikan Lift Rp 55,4 Miliar

DPR kembali jadi sorotan setelah sebelumnya ada wacana pengadaan gorden dengan anggaran puluhan miliar.

Editor: Glendi Manengal
Kompas.com/Ardito RD
DPR 

TRIBUNMANADO.CO.ID - DPR kembali jadi sorotan setelah sebelumnya ada wacana pengadaan gorden dengan anggaran puluhan miliar.

Kabarnya pengadaan gorden telah dibatalkan.

Kini DPR soroti perbaikan lift di Gedung Nusantara.

Baca juga: Gempa Guncang Jawa Tengah Jumat 20 Mei 2022, Baru Saja Guncangan di Laut, Berikut Info BMKG

Baca juga: Potret Jade Princessa Nugroho, Penari Balet dengan Segudang Prestasi, Ini Profil Lengkapnya

Baca juga: Taylor Swift Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari New York University: Jangan Pernah Malu Tuk Mencoba

Foto : Keadaan gorden yang ada di rumah jabatan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Setelah pengadaan gorden, perbaikan dome Gedung Nusantara atau Gedung Kura-kura, kini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI disorot karena proyek perbaikan lift.

Pasalnya, nilai perbaikan lift di Gedung Nusantara 1 Kompleks DPR RI terbilang cukup fantastis, yakni menelan anggaran Rp 55,4 miliar.

Mengutip Kompas TV, Jumat (20/5/2022) proyek perbaikan lift ini telah berjalan kurang lebih selama satu setengah tahun lamanya.

Dari situs LPS DPR, tender perbaikan dan penggantian lift di di Gedung Nusantara 1 Kompleks DPR RI ini dimenangkan oleh PT Angkasa Pura Solusi.

Hingga sekarang, kontrak yang dimulai pada Januari 2021 ini belum juga rampung.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menilai proyek perbaikan di Gedung DPR yang saat ini tengah berjalan, minim urgensi.

Belum lagi juga ada kabar tentang proyek pengaspalan di Komplek Parlemen.

"(Proyek) yang juga anggarannya fantastis ini membuat kita merasa bahwa kebutuhan yang sesungguhnya yang mendasari proyek ini bukan karena adanya kebutuhan riil yang ada di DPR tapi karena ada kebutuhan proyek yang mendorong Sekjen dan DPR yang kemudian menginisiasi rencana (proyek-peroyek itu)," kata Lucius Karus.

DPR mestinya bisa melakukan efisiensi, bukan malah pemborosan anggaran.

Proyek Perbaikan Dome Gedung Nusantara

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved