Rusia vs Ukraina
Sosok Mikhail Kasyanov, Eks Perdana Menteri Rusia yang Sebut Vladimir Putin Kehilangan Percaya Diri
Mikhail Kasyanov menyatakan bahwa pidato Hari Kemenangan yang dilakukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin adalah sebuah tanda dari kegagalan perang
Ia pernah belajar untuk menjadi seorang insiyur dan ekonom.
Seperti banyak orang Rusia zaman akhir lainnya yang beralih ke ekonomi pasar, Kasyanov bekerja selama bertahun-tahun di Gosplan, komite perencanaan negara monolitik Uni Soviet.
Di akhir kepemimpinan Boris Yeltsin sebagai presiden pada Mei 1999, ia ditunjuk menjadi Menteri Keuangan Rusia.
Dengan demikian, ia menjadi salah satu tokoh terakhir yang secara populer diasosiasikan dengan "keluarga" Yeltsin dan oligarki pendukung yang disalahkan atas banyak penderitaan Rusia selama tahun 1990-an.
Di bulan Januari 2000, Putin mempromosikan Kasyanov sebagai Wakil Perdana Menteri pertama dalam pemerintahannya.
Kala itu, portofolionya diperluas, mencakup pembangunan sosial, kebijakan industri, pengelolaan keuangan dan cadangan.
Di tahun yang sama, lima bulan kemudian ia diangkat menjadi Perdana Menteri, namun dipecat pada 2004.
Sejak pemecatannya tersebut, Kasyanov muncul sebagai satu diantara kritikus pemerintahan Vladimir Putin yang paling konsisten.
Ia pernah menuding Putin menghancurkan media independen dan pluralisme politik.
Dikutip dari DW, usai dipecat, ia kemudian membentuk partai oposisi dan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008.
Kasyanov menjadi lawan yang vokal, dan sekarang tinggal di pengasingan.
Pada April 2016, beredar luas video syur di mana pemerannya adalah Mikhail Kasyanov dan kekasih gelapnya yang menjabat sebagai ajudannya, Natalya Pelevine.
Video itu diduga di ambil di sebuah kamar tidur di sebuah apartemen di Moskow, sebagaimana dilansir Mirror.
Video yang dirilis oleh saluran televisi Kremlin, NTV, tampaknya ditujukan untuk menghancurkan imej Kasyanov.
Situasi di Ukraina Semakin Memburuk