Berita Sangihe
Status Gunung Awu Sangihe Berubah, dari Waspada ke Siaga
Surat tersebut berisi informasi tentang peningkatan aktivitas Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dari Level ll (Waspada).
Penulis: Nelty Manamuri | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Badan Geologi mengeluarkan surat nomor 224.lap/GL.05/BGL/2022.
Surat tersebut ditandatangani oleh Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dengan tembusan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Dalam Negeri.
Kemudian, Menteri Perhubungan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Surat tersebut berisi informasi tentang peningkatan aktivitas Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dari Level ll (Waspada) menjadi Level lll (Siaga).
Berikut isi surat:
Secara geografis, Gunung Awu terletak pada posisi koordinat 3.6828460 LU dan 125.455980 BT.
Puncak Gunung Awu berada pada ketinggian 1320 m di atas permukaan laut.
Secara administratif, Gunung Awu berada di Pulau Sangihe yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.
Gunung Awu diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berlokasi di Jl. Radar Tahuna, Kecamatan Apeng Sembeka, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Gunung Awu memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 101 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada Juni 2004, berupa erupsi magmatik menghasilkan kolom erupsi setinggi 3000 m di atas puncak.
Kawah gunung Awu berbentuk oval (1550 x 1200 m) dengan arah memanjang dari utara ke selatan di bagian puncaknya.
Di dalam kawah tersebut terdapat kubah lava yang terbentuk saat rangkaian erupsi Juni 2004.
Volume kubah lava tersebut adalah 2.764.277 m3. Tingkat aktivitas G. Awu adalah Level I (NORMAL) sejak 31 Oktober 2016, kemudian pada 12 Desember 2021 pukul 12.00 WITA dinaikkan menjadi Level II (WASPADA) terkait peningkatan jumlah gempa-gempa vulkanik.
I. Pengamatan visual