Hepatitis Akut Misterius
UPDATE Hepatitis Akut Misterius di Indonesia Selasa (10/5/2022): Total 15 Kasus, 5 Anak Meninggal
Di Indonesia, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut ada 15 kasus dugaan hepatitis akut misterius hingga Senin (9/5/2022).
Dalam konferensi pers pada 5 Mei 2022, Nadia menjelaskan bahwa ketiga pasien anak tersebut datang saat kondisi terlanjur kritis.
Rincian korban meninggal
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (7/5/2022), ketiga anak yang meninggal tersebut berusia 2, 8, dan 11 tahun.
Nadia merinci, anak yang berusia 2 tahun belum divaksin Covid-19, anak 8 tahun baru divaksin Covid-19 satu kali, sedangkan yang berusia 11 tahun sudah vaksinasi lengkap.
Kedua, penyakit hepatitis akut diduga merenggut nyawa anak berusia 7 tahun di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat, 6 Mei 2022.
Diberitakan Kompas.com (9/5/2022), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Kasil Rokhmat mengatakan, pasien sempat dirawat intensif di RSUD dr Iskak, Tulungagung.
"Ketika diterima di rumah sakit, kondisi buruk, mendekati koma,” terang Kasil di sela kegiatan halalbihalal di Puskesmas Sumbergempol Tulungagung, Senin (9/5/2022).
Kasus terbaru, bayi berumur 2 bulan asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat meninggal dunia diduga karena penyakit hepatitis akut.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (9/5/2022), bayi tersebut sempat dirujuk dari puskesmas di Solok ke Rumah Sakit Hermina Padang, sebelum akhirnya meninggal dunia pada 2 Mei 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Lila Yanwar mengatakan, gejala yang dialami bayi mirip dengan hepatitis akut misterius.
"Dia seperti hepatitis A. Tapi ternyata tidak cocok pemeriksaan laboratoriumnya dengan hepatitis A sehingga kita menyebutnya sebagai hepatitis unknown etiology,” kata dia pada Senin (9/5/2022).
Masih suspek
Nadia menegaskan, kelima pasien anak yang meninggal dunia masih tergolong pending classification.
Sebab jenis hepatitis yang menimpa pasien tersebut masih harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terlebih dahulu.
"Belum (dikonfimasi akibat hepatitis akut), masih menunggu pemeriksaan lab jenis hepatitisnya," terang Nadia.