Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Timor Leste

Nasib Timor Leste setelah 23 Tahun Ngotot Merdeka Pisah dari NKRI, Kekayaan Dikeruk Tetangga

Beredar isu warga Timor Leste menyesal pisah dari NKRI lantaran kekayaan negaranya justru dikeruk negara lain.

Editor: Frandi Piring
Laurensius Molan/ANTARA FOTO
Sejarah Timor Leste merdeka tahun 1999. Nasib Timor Leste setelah 23 Tahun Ngotot Merdeka Pisah dari NKRI. 

Mayoritas infrastruktur hancur dalam gerakan militer ini.

Pada tanggal 20 September 1999, Angkatan Udara Internasional untuk Timor Timur (INTERFET) dikirim ke Timor Timur untuk mengakhiri kekerasan.

Setelah masa transisi yang diorganisasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Timor Timur diakui secara internasional sebagai negara dan secara resmi merdeka dari Indonesia pada tanggal 20 Mei 2002.

Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi.

Lantas setelah merdeka, benarkah Timor Leste kini menyesal karena dijadikan 'sapi perah' dan kekayaannya dikeruk oleh negara lain?

Dilansir dari Sosok.id, Pasukan INTERFET atau pasukan perdamaian internasional yang dipimpin Australia mendarat di Timor-Leste setelah menyatakan merdeka dari Indonesia.

Setidaknya Australia memimpin pasukan penjaga perdamaian yang terdiri dari 11.000 orang dari 22 negara, salah satu yang dianggap sebagai kesuksesan besar.

Mengutip dari Crikey.com.au, John Howard menyebut intervensi itu sebagai "kemenangan kebijakan luar negeri yang signifikan" dan mengatakan ia tidak akan mengubah apa pun tentang itu.

Tentara Indonesia menarik diri sepenuhnya pada akhir Oktober.

Kala itu INTERFET hanyalah sebagian kecil dari kisah Australia dengan Timor-Leste yang kini dianggap sebagai kesalahan besar bagi negara di sekitar Kupang, NTT itu.

Setelah lebih dari 78 persen orang Timor memilih kemerdekaan dalam referendum pada 30 Agustus 1999, milisi paramiliter pro-Indonesia yang marah menanggapinya dengan kekerasan, seperti meruntuhkan kota, membakar bangunan, dan menyerang serta membunuh orang.

Sekitar 1500 warga Timor diperkirakan tewas dalam kekerasan itu, puluhan ribu meninggalkan rumah mereka ke gunung-gunung.

Pasukan Indonesia memaksa lebih dari 300.000 orang melewati perbatasan darat ke Timor Barat.

Kemarahan internasional memaksa dibentuknya INTERFET.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved