Berita Minut
Tradisi Balapan Sapi di Minut, Sebelum Pertandingan Sapi Diberi Minuman Alkohol
Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara, punya banyak tradisi unik.Salah satunya balapan sapi.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara, punya banyak tradisi unik.
Salah satunya balapan sapi.
Tradisi balapan sapi masih dilestarikan warga Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang bermukim di wilayah Kalawat, Airmadidi dan Kema.
Lomba balap sapi rutin dilaksanakan tiap hari Minggu.
Balapan sapi punya dunianya sendiri yang menarik dan unik.
Jemmy Manopode yang pernah bergelut di dunia balap sapi mengatakan, seni balap sapi berawal dari memilih sapi.
"Sedari kecil sapi disuruh berlari, dilihat mana yang bisa jadi sapi pacu, mana yang tidak," kata dia Jumat (6/5/2022).
Setelah sapi terpilih, selanjutnya dilatih. Ada berbagai metode pelatihan.
"Kekuatan dan keserasian adalah dua hal paling penting. Karena dalam satu roda ada dua sapi, jadi dua sapi itu harus punya kecepatan merata. Satu saja lambat maka akan berpengaruh sekali," katanya.
Tak kalah pentingnya adalah nutrisi.
Sebut dia, sapi harus diberikan makanan beras milu campur konga.
"Ini agar supaya tubuh sapi berotot," ujar dia.
Sapi juga harus diberi vitamin.
Jelang pelatihan sapi diberi bir hitam.
"Bir hitam campur di makanannya, agar lebih kuat," katanya.
Ungkap dia, faktor joki memegang peranan penting saat pertandingan.
Ibarat sepakbola, joki menjadi playmaker.
"Ia harus punya keberanian, tahu kapan harus mencambuk, mereba ekor dan lainnya," kata dia.
Biasanya, ujar dia, hadiah uang dalam pertandingan diberikan pada joki.
Pemilik sapi hanya dapat uang trophy serta uang taruhan.
Ia mengakui balap sapi adalah hobi yang mahal.
"Untuk makan sapi saja saya tiap bulan harus keluarkan uang jutaan rupiah, belum lagi biaya lainnya, apalagi kalau ada pertandingan," katanya.
Ia mengatakan balap sapi berhubungan dengan hobi, gengsi dan tradisi.
Penelusuran tribunmanado.co.id, taruhan dalam lomba balap sapi mencapai puluhan juta rupiah.
"Bisa mencapai 25 jutaan," katanya.
Denny Mokolensang tokoh masyarakat Desa Kolongan, kecamatan Kalawat, Minut, provinsi Sulut, balap sapi Minut berawal dari tradisi agraris masyarakat di Minut.
"Kemudian muncul kebiasaan lomba, sapi dari sawah pun menuju ke arena lomba," kata dia. Nano salah seorang pebalap sapi pernah mengalami pengalaman unik.
Dia pernah dicium bule wanita saat memenangi lomba balap sapi.(art)
Baca juga: Wisata Alam Buatan, Naulas Desa Paku Jadi Sasaran Warga Bolmut Berlibur di Akhir Pekan
Baca juga: Harta Anies Baswedan 4 Tahun Pimpin Jakarta Bertambah Miliaran, Ini Rincian Kekayaan dari 2017-2021
Baca juga: Mega Mustika Gadis Cantik Calon Pengantin Dilaporkan Menghilang, Padahal 2 Minggu Lagi Menikah