Berita Keuskupan Manado
Uskup Rolly Ungkap Pertemuan Terakhir dengan Pastor Manuel Poluan
Seusai dikunjungi Mgr Rolly dan Mgr Turang, Pastor Manuel Poluan pun meninggal dunia.
Penulis: maximus conterius | Editor: maximus conterius
Bagi Mgr Rolly, sungguh indah format pembinaan dalam keluarga. "Ada benih kasih, iman dan harapan. Luar biasa pendidikan dalam keluarga," ujarnya.
Benih kasih, iman dan harapan itu dilanjutkannya dalam pembinaan di seminari menengah dan seminari tinggi.
Dengan itu, Pastor Poluan bukan hanya melayani keluarga atau kelompok tertentu tapi banyak umat.
"Ia telah melayani rupa-rupa paroki. Ia telah mengikuti kursus pembinaan di Manila dan melayani di Keuskupan Agung Kupang," ujarnya.
Uskup bahkan meminta berdiri pastor dari Paroki Santo Yohanes Pemandi Buraen mewakili imam-imam Keuskupan Agung Kupang di mana Pastor Manuel pernah berkarya.
Uskup Rolly mengatakan, ada cerita beranekaragam tentang Pastor Manuel Poluan.
"Uskup Turang saat berkunjung sempat menguatkan Pastor Poluan yang koma kalau sembuh bisa memperlihatkan ketajamannya menembak tikus," tuturnya.
Uskup Rolly menuturkan, Pastor Manuel memang tajam juga sebagai seorang imam.
"Tuhan sumber kekuatannya juga dalam melayani umat. Umat sebagai tubuh mistik Kristus dalam Gereja di mana Pastor Poluan dan umat ada di dalamnya" katanya.
Pastor Manuel tinggal di rumah uskup lama (Paslaten Tomohon) Februari 2020.
Walau masih punya semangat melayani umat, fisiknya mulai menurun pada Maret 2020.
"Semoga Pastor Ace menjadi pendoa bagi kita yang masih berziarah di dunia ini," katanya.

Pastor Ace lahir pada 5 Oktober 1950. Ia anak keempat dari sembilan bersaudara.
Ia masuk Seminari Menengah St Fransiskus Xaverius Kakaskasen, Tomohon, pada tahun 1966.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Seminari Tinggi Hati Kudus Yesus Pineleng pada 1972 dan menjalani tahun pastoral di Paroki St Ignatius Manado pada 1975.