Olly Dondokambey Bendahara Umum DPP PDIP Kagum Konsistensi Megawati, Belajar Dari Sang Proklamator
Olly menyebut, Megawati tak pernah gentar dengan hal apapun sepanjang ideologi yang diyakininya itu adalah benar.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey puji konsistensi Megawati Soekarnoputri.
Baginya, Megawati adalah sosok yang patut diteladani, lantaran pengajaran yang ia dapatkan langsung dari sang Proklamator.
Pengajaran dan Ideologi yang dipelajari dari Megawati Soekarnoputri itulah yang membuatnya sukses menjadi Gubernur Sulawesi Utara sampai saat ini.
Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey Silaturahmi dengan Pimpinan Kompas Gramedia dan Tribun Network
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey (kiri) menyerahkan cendera mata khas Sulut kepada CEO Kompas Gramedia Liliek Oetama di kantor redaksi Tribun Network, Jakarta, Kamis (28/4/2022). (Tribunnews/Irwan Rismawan)
Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey mengungkapkan penilaiannya terhadap kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Menurut Olly, sosok Presiden ke-5 RI itu adalah tokoh yang konsisten dalam membuat suatu kebijakan, terutama soal ideologi.
Hal itu disampaikannya saat diwawancarai khusus oleh Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu D Ambarita, di studio Tribun Network di Jakarta, Kamis (28/2/2022) siang.
"Ini pribadi saya, di dalam setiap sikap Ibu Mega dalam partai itu mempunyai sikap konsisten dalam kebijakan, apalagi menyangkut ideologi," kata Olly.
Baca juga: Gubernur Sulut Olly Dondokambey bagi Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman
Gubernur Olly Dondokambey (keempat dari kiri) foto bersama dengan Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Liliek Oetama (ketiga dari kiri), Vice CEO Kompas Gramedia Rikard Bagun (kanan), Komisaris Aktif Tribun Network Setrijanto (kedua dari kiri), Direktur Bisnis Tribun Network Ciptyantoro (kedua kanan), serta GM Business Tribun Manado Risdianto Tunandi (kiri). (Tribun Network/Irwan Rismawan)
Olly menyebut, Megawati tak pernah gentar dengan hal apapun sepanjang ideologi yang diyakininya itu adalah benar.
Lantas, Gubernur Sulawesi Utara itu pun mengatakan bahwa tempaan dari proklamator RI Soekarno lah yang membuat Megawati memiliki sikap konsisten dalam perjuangan politik.
"Jadi ini yang menjadi suatu gambaran tempaan Ibu Mega dari masih muda langsung mendapat pelajaran dari guru bangsa. Ini yang saya kira memang betul-betul suatu berkah tidak semua orang mendapatkan seperti itu," ujarnya.
"Nah ini yang saya lihat bagaimana proses kebijakan dan keputusan Bu Mega untuk menjaga PDIP ini betul-betul konsisten."
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey bertepatan dengan bulan suci ramadan bertandang ke Kantor Tribun Network, Jakarta, Kamis (28/4/2022).
Baca juga: Beda Paham? Megawati Disebut Tak Mendukung Pemekaran Provinsi di Papua, Puan Maharani Setuju
Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Domu D Ambarita (kiri) saat wawancara khusus dengan Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP)/Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Kamis (28/2/2022). (Chaerul Umam)
Olly Dondokambey, kelahiran Manado 18 November 1961. Ia menjadi anggota DPR RI sejak 2004 sampai 2015.
Olly berpasangan dengan Steven Kandou, maju dan kemudian terpilih pada Pilkada Desember 2015.
Presiden Joko Widodo melantik pasangan Olly - Steven menjadi Gubernur Sulawesi Utara pada 12 Februari 2016.
Pada Pilkada Sulut 2020, Olly kembali berpasangan dengan Steven Kandou. Pasangan ini menang dengan perelohan suara 57 persen, menyisihkan dua kandidat lainnya. Presiden Jokowi melantik Olly - Steven pada 15 Februari 2021.
Kemarin, Olly menjalin silaturahmi dengan manajemen Tribun Network dan Kompas Gramedia, menyambangi langsung perusahaan media terbesar di Indonesia itu.
Kedatangan Olly diterima Chief Executive Officer (CEO) Kompas Gramedia Liliek Oetama, Vice CEO Kompas Gramedia Rikard Bagun, Komisaris Aktif Tribun Network Setrijanto, Direktur Bisnis Tribun Network Ciptyantoro, News Vice Director Tribun Network/Editor in Chief Warta Kota Network Domu D Ambarita, serta GM Business Tribun Manado Risdianto Tunandi.
Olly Dondokambey terlibat dalam perbincangan hangat dengan Pimpinan Kompas Gramedia dan Tribun Network.
Kesempatan ini pun dimanfaatkan dengan melakukan wawancara eksklusif terkait program Gubernur Olly Dondokambey.
Olly menyampaikan, ia duduk sebagai anggota DPR RI asal Sulut sejak 2004 hingga 2015. Ia duduk di komisi yang membidangi keuangan, dan Badan Anggaran DPR RI.
Kemudian bersama calon Wakil Gubernur Sulut maju dan menang Pilkada Desember 2015.
Walaupun belum dilantik jadi Sulut 1, Olly segera mulai diskusi dengan para kepala dinas atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulut.
Hal pertama yang dilakukannya adalah membedah 'jantung' Pemrov Sulut yakni kondisi keuangan.
"Pertama kali ikut Pilkada, setelah menang Pilkada, tapi belum dilantik, saya mendapati kenyataan bahwa APBD Sulut masih kecil. Tahun 2015, APBD Sulut hanya sekitar Rp 1 triliun," ujar Olly.
Kemudian ia dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur Sulawesi Utara periode pertama, 12 Februari 2016.
Melihat kenyataan perekonomian Sulut masih skala kecil, dan relatif tertinggal dari daerah lain, Olly berusaha menemukan jalan keluar.
Dan rada aneh, ia memulai pembangunan sektor pariwisata. Ia menjali kerja sama dengan berbagai pihak, kemudian berkunjung ke Republik Rakyat Tiongkok, China.
"Saya membangun pariwisata sebagai prioritas. Tujuan saya, hal terpenting, orang mau datang dan melihat Sulut. Kalau sudah melihat, maka akan sayang. Kenal maka sayang. Saya ajak maskapai penerbangan internasional. Dan pada Juni 2016, atau hanya empat bulan setelah dilantik, penerbangan langsung pertama dari China ke Manado terlaksana," ujar Olly dalam wawancara eksklusif dengan News Vice Director Tribun Network Domu D Ambarita.
"Saya memilih China, karena saat itu China baru 'terbebas' dari situasi kondisi yang lama agak tertutup. Kemudian, China negara paling pesat pertumbuhannya, perekonomian maju. Sehingga rakyatnya pasti ingin bepergian, bertamasya," kata Olly.
Mengingat pariwisata membutuhkan pelayanan kualitas yang baik, Pemprov Sulut pun memperbaikinya. Misalnya meningkatkan ketersediaan dan kenyamanan infratruktur bandar udara, jalan raya ke lokasi wisata, jalan tol, dan rumah sakit.
Tahap selanjutnya, setelah banyak wisawatan berdatangan dan memandang alam ke Sulut, beberapa investor dari negeri itu tertarik menanamkan modalnya. Misalnya, untuk sektor perikanan dan obat-obatan.
Oleh karena adanya perubahan dan kemajuan pada segala bidang yang dirasakan warga Sulut, pada Pilkada 2020, pasangan calon gubernur-wakil gubernur Olly Dondokambey-Steven Kandou menang mutlak. Mereka meraih suara 57 persen, menyisihkan 2 pasangan calon lainnya.
"Perekonomian Sulut terus meningkat. Angkatan kerja terserap oleh adanya industri-industri di berbagi bidang. Saat ini, APBD Sulut meningkat menjadi Rp 4 tiliunan, naik 400 persen daripada awal tahun 2016," kata Olly.
Politisi Nasional dari Timur
Selain memimpin Bumi Nyiur Melambai, Olly Dondokambey merupakan salah satu politisi Top nasional dari PDI Perjuangan.
Pernah menjabat Anggota DPR RI, sejak 2010 dipercaya menjadi Bendahara Umum DPP PDIP oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Adapun, Kompas Gramedia atau yang sering disingkat KG, merupakan perusahaan besar yang tersebar hampir di seluruh Indonesia.
Saat ini, Kompas Gramedia memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa cetak maupun daring, toko buku, percetakan, penerbitan, radio, hotel, lembaga pendidikan, bentara budaya, penyelenggara acara, stasiun televisi, hingga universitas.
Sementara, Tribun Network sebagai salah satu pilar media untuk menggantikan nama lama Regional News KG Media diresmikan oleh Kompas Gramedia (KG), sebagai sang induk Tribun, per 1 Juli 2020.
Dulu juga dikenal sebagai Persda (Pers Daerah) atau Group of Regional Newspaper (GoRN).
Saat ini, Tribun Network mengelola 25 surat kabar harian dan sedikitnya 64 jaringan website berita di bawah jaringan Tribunnews.com, dan diperkuat oleh lebih dari 900 jurnalis di lebih dari 260 kabupaten dan kota di Indonesia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com