Kecelakaan
Kecelakaan Maut Pukul 10.30 WIB, Tetua Sekaligus Tokoh Adat Tewas, Hermanus Bintang Tersenggol Truk
Kecelakaan maut di Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (26/4/2022), melibatkan truk dan sepeda motor, akibatnya seorang tokoh adat tewas.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (26/4/2022).
Insiden kecelakaan tersebut melibatkan truk dan sepeda motor.
Akibat kecelakaan tersebut satu orang tewas.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 00.20 WIB, 2 Pengemudi Tewas, Tabrakan Beruntun 7 Kendaraan
Baca juga: Sosok Ade Yasin Bupati Bogor yang Ditangkap KPK, Sering Ingatkan Bawahan Tak Korupsi
Peristiwa tersebut terjadi tepatnya di jalan Raya Sintang-Kapuas Hulu, tepatnya Desa Samak, Kecamatan Dedai.
Menjadi korban dalam kecelakaan tersebut adalah seorang tetua sekaligus tokoh adat bernama Hermanus Bintang.
Foto: Hermanus Bintang, tetua adat Rumah Betang Ensaid Panjang yang jadi korban lakalantas.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Kelam Permai, Iptu Eko Supriyanto mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
Setelah mendapatkan informasi peristiwa Laka Lantas 3 anggota Polsek Kelam Permai mendatangi lokasi kejadian.
"Setelah petugas mendatangi TKP diketahui bahwa peristiwa kecelakaan tersebut terjadi antara sepeda yang dikendarai oleh Hermanus Bintang, warga desa Ensaid Panjang, kecamatan Kelam Permai dengan pengendara yang diduga pengemudi truck berwarna kuning," kata Eko dikonfirmasi Tribunpontianak.
Menurut informasi saksi Hermanus berkendara satu arah dengan truk.
Kecelakaan terjadi, diduga motor yang dikendarai Hermanus tersenggol truk.
"Pengendara sepeda motor tersebut tersenggol pada saat di salip oleh pengendara Truck tersebut sehingga pengendara sepeda motor terjatuh. Kemudian pengendara sepeda motor dilarikan ke Puskesmas Kelam Permai dan telah dinyatakan meninggal oleh pihak Puskesmas," kata Eko.
Saat ini kejadian tersebut sudah dilaporkan serta ditangani oleh Sat Lantas Polres Sintang guna proses selanjutnya.
Foto: Ilustrasi kecelakaan.
Warga Berduka
Keluarga besar masyarakat adat yang mendiami Rumah Betang Ensaid, di Kecamatan Kelam Permai, Sintang, Kalimantan Barat, berduka.
Tetua sekaligus tokoh adat meninggal dunia menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Tubuh Hermanus Bintang, tergeletak penuh luka di jalan raya Desa Samak.
Pria berusia 50 tahun tersebut dinyatakan meninggal dunia oleh pihak Puskemas. Diduga, korban tersenggol truk.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 wib di jalan Raya Sintang-Kapuas Hulu, tepatnya Desa Samak, Kecamatan Dedai, pada Selasa, 26 April 2022, kemarin.
"Itu paman saya," kata Masius, keluarga korban.
Hermanus Bintang, kata Masius seorang tokoh di Rumah Betang Ensaid. Pria berusia 50 tahun ini, mendiami bilik pertama.
"Beliau masih ketua adat di Ensaid. Beliau tinggal di pintu pertama naik ke betang," ujar Masius.
Kepergian Bintang tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat adat yang tinggal di rumah betang Ensaid Panjang, tapi juga para fotografer yang ada di Kalimantan Barat.
Mereka yang pernah mengenal sosok Bintang bersaksi almarhum orang yang ramah, baik kepada setiap tamu yang berkunjung ke rumah betang tertua di Kabupaten Sintang.
“Selamat jalan sosok yang dikenal sebagai tetua adat, sesepuh rumah Betang Ensaid Panjang. Selamat jalan orang baik. Terima kasih selalu atas keramah-tamahan, bapak, keluarga serta masyarakat Ensaid Panjang setiap kali saya ke sana. Selamat jalan Pak Bintang,” tulis Heru Rachmadin, Fotografer yang juga anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pontianak dikutip dari akun Facebooknya.
Duka yang sama dirasakan Viktor Fidelis Sentosa.
Pertemuan terakhir Fotografer Kalbar ini pada bulan Oktober tahun lalu.
Kala itu, Viktor meminta Pak Bintang untuk membawakan Bekana, tradisi sastra lisan suku dayak desa untuk diabadikan.
Karya terakhir persembahan Bintang tradisi lisan tersebut diunggah di Soundcloud.
“Pertemuan terakhir saya dengan beliau di bulan Oktober tahun lalu disambut pelukan hangat dari beliau. Permintaan dari saya, untuk bekana (tradisi sastra lisan suku dayak desa) pun disanggupi oleh beliau, dan menjadi persembahan terakhir beliau untuk saya. Selamat jalan, Pak Bintang. Semoga arwahmu tenang disisi Petara (tuhan), Amin,” doa Vicktor.
Telah tayang di TribunPontianak.co.id