RENUNGAN MALAM
RENUNGAN MALAM 1 Tesalonika 1:2-3 - Selalu Bersyukur dan Mendoakan
Jemaat Tesalonika, adalah buah karya penginjilan Rasul Paulus. Banyak orang bertobat dan menjadi percaya kepada Tuhan Yesus
1 Tesalonika 1:2-3
TRIBUNMANADO.CO.ID - Jemaat Tesalonika, adalah buah karya penginjilan Rasul Paulus. Banyak orang bertobat dan menjadi percaya kepada Tuhan Yesus, padahal sebelumnya mereka adalah penyembah berhala. Namun oleh kemurahan kasih Kristus, mereka menjadi kuat dan bertambah banyak.
Mereka memberi diri sepenuhnya membantu Paulus dalam pelayanan penginjilannya, baik di Tesalonika, maupun hingga ke provinsi Makedonia, Akhaya serta daerah lainnya.
Inilah yang membanggakan rasul Paulus. Karena itu ketika dia sedang berada di Korintus dia menyurati jemaat Tesalonika sebagai apresiasinya atas komitmen dan konsistensi mereka memberitakan Injil, serta ketaatan mereka pada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.

Maka Paulus menyatakan syukurnya kepada Allah. Jemaat Tesalonika selalu di hati dan terutama selalu ada dalam doanya. Yah, Paulus selalu bersyukur dan menyebut jemaat Tesalonika dalam doanya kepada Tuhan. Mengapa? Karena Paulus mengingat semua buah-buah iman dan usaha kasih dalam ketekunan pengharapan jemaat Tesalonika, di dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dunia.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Kami selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu semua dan menyebut kamu dalam doa kami.
Sebab kami selalu mengingat pekerjaan imanmu, usaha kasihmu dan ketekunan pengharapanmu kepada Tuhan kita Yesus Kristus di hadapan Allah dan Bapa kita." (ay 2, 3)_
Paulus membiasakan diri dengan memberi teladan tentang cara hidup yang benar sebagai seorang hamba Tuhan dalam hubungannya dengan jemaat. Yakni harus selalu hidup dalam ucapan syukur dan terus berdoa.
Dalam pengajaran Paulus, orang Kristen harus selalu hidup dalam ucapan syukur. Dalam keadaan apapun, di manapun dan kapanpun, orang Kristen harus selalu bersyukur. Semua umat Tuhan yang percaya pada Kristus, harus hidup penuh ucapan syukur dalam segala hal.
Selain itu, sebagai hamba Tuhan, siapapun kita dan apapun tugas dan panggilan pelayanan kita, seringan dan seberat apapun, hendaklah selalu dibawa dalam doa. Doa yang dimaksudkan bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk jemaat.
Paulus mengajarkan kita agar tidak berdoa "egois." Maksudnya janganlah kita hanya berdoa untuk diri kita sendiri dan keluarga kita. Tetapi juga orang lain. Kita harus mendoakan sesama kita, seperti kita mendoakan diri kita.
Kepada jemaat, apapun keadaan mereka, siapapun dan di manapun mereka berada, harus kita doakan seperti Paulus mendoakan jemaat Tesalonika. Adalah harus bagi kita sebagai umat Kristen untuk berdoa juga untuk orang lain. Sebab orang Kristen tidak dilahirlan menjadi "egois" tapi harus juga menjadi berkat bagi sesama.
Jangan "berhemat" dengan doa. Tapi biarlah doa-doa kita juga kita panjatkan dan "bagi-bagikan" untuk orang lain. Tuhan pasti mendengar dan mengabulkan doa kita sesuai cara, waktu dan kehendak serta kuasa-Nya. Percayalah, semua akan terjadi indah pada waktunya.
Pertolongan dan jawaban doa Tuhan pasti. Karena Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita. Sebab justeru ketika kita mendoakan orang lain, pada saat yang sama Roh Kudus berdoa juga untuk kita.
Karena itu, apa yang kita doakan untuk orang lain, niscaya juga akan terjadi bagi kita. Jadi doakanlah orang lain sebagaimana kita mendoakan diri kita sendiri dan keluarga kita. Percayalah, kita pasti menuai kasih karunia Kristus yang tak terhingga, heran, dahsyat dan luar biasa, tepat pada waktunya. Amin
DOA: Tuhan Yesus, teguhkan hati kami untuk senantiasa hidup dalam ucapan syukur dan mendoakan orang lain. Pakailah kami jadi berkat bagi sesama kami. Amin