Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gunung Krakatau

Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga 3, Berikut Potensi Bahayanya

Status aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) naik ke tingkat Level 3 Siaga. Begini potensi bahayanya.

Editor: Frandi Piring
KOMPAS.COM/DOK. Indonesia Volcano Monitoring/YouTube
Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga 3. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Status gunung Anak Krakatau kini naik.

Dikabarkan, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) naik ke tingkat Level 3 Siaga, dan potensi bahaya serta rekomendasi yang harus diwaspadai.

“Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan di Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022,

pukul 18.00 WIB,” dikutip Kompas.com dalam laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (25/4/2022). 

Kenaikan status level Gunung Anak Krakatau naik jadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut,

saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus, menjadi tipe strombolian.

Pada erupsi tipe strombolian ini yang dihasilkan adalah lontaran-lontaran lava pijar. Erupsi strombolian ini sudah terjadi sejak tanggal 17 April 2022.

Sebelum status Gunung Anak Krakatau naik jadi siaga, pada tanggal 23 April 2022 sekitar pukul 12.19 WIB teramati lava mengalir masuk ke laut.

Hasil estimasi energi seismik saat ini teramati meningkat tajam bersamaan dengan membesarnya amplitudo tremor menerus dan semakin intensnya kejadian erupsi yang menerus.

Peningkatan ini diikuti pula dengan hasil pengukuran deformasi yang menunjukkan fluktuasi pola inflasi dan deflasi.

Data emisi SO2 berdasarkan pantauan satelit Sentinel-5 (Tropomi) menunjukkan emisi SO2 mulai teramati pada 14 April dengan SO2 sebesar 28,4 ton per hari.

Dalam beberapa hari terakhir aktivitas Gunung Anak Krakatau terus meningkat.

PVMBG pun kemudian mengumumkan status Gunung Anak Krakatau siaga, dan menyampaikan potensi bahaya dari aktivitas gunung api di Selat Sunda tersebut. 

Pada 15 April sebesar 68,4 ton per hari SO2, dan pada 17 April aktivitas Gunung Anak Krakatau semakin meningkat dengan 181,1 ton per hari, dan 23 April melonjak drastis dengan 9219 ton per hari.

“Pantauan SO2 dari magma ini berkorelasi dengan peningkatan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini,” jelas PVMBG.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved