Bayi Kembar Siam
Potret Bayi Kembar Siam Joana dan Jofelin Anak TNI yang Berhasil Dipisahkan usai Dioperasi 67 Dokter
Direktur RSUP Prof Kandou DR dr Jimmy Panelewen mengatakan pelaksanaan operasi pemisahan kembar siam merupakan yang pertama kali ditangani pihaknya.
Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Pangdam XIII Merdeka Terharu
Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Alfret Denny Tuejeh mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada RSUP Prof Kandou Malalayang.
Di mana pihak RSUP Prof Kandou Malayang Manado telah berhasil melaksanan operasi pemisahan bayi kembar Joana dan Jofelin Lumowa.
Menurut Alfret Denny Tuejeh, fasilitas yang di RSUP Prof Kandou sangat baik, dan dia pun melihat langsung bagaimana semangat dari tim medis begitu luar biasa. Ia mengaku terharu.
"Semua yang terlibat saat itu penuh dengan rasa senang, dan penuh semangat yang tinggi," jelasnya saat konfrensi Pers Kamis (21/4/2022) di pusat jantung - pembuluh darah dan otak terpadu RSUP Kandou Malalayang Manado.
Menurutnya pekerjaan operasi ini bukanlah hal yang mudah.
Dia pun melihat bagaimana Kepala RSUP Prof Kandou duduk sambil bergurau namun ternyata, sementara berdoa.
"Ini semua berkat Tuhan yang Maha kuasa, saya tidak merasa rugi, kalau saya ulangi Terima kasih karena telah membantu anak dari anak buah kami, semoga kondisinya terus membaik," jelasnya.
Adapun bayi Joana dan Jofelin tinggal di Kampus Unima Kelurahan Tataaran 2 Lingkungan X Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa.
Kedua bayi itu telah menempel mulai sejak lahir sampai saat sudah berumur dua tahun dua bulan.
Alasan Baru Dioperasi
Ketua tim medis pelaksanaan operasi dr Harsali Lampus membeberkan alasan bayi kembar siam Joana dan Jofelin Lumowah nanti dioperasi pada Kamis (21/4/2022) ini.
Di depan awak media, di pusat jantung - pembuluh darah dan otak terpadu RSUP Kandou Malalayang Manado, Lampus menyebut alasannya karena pandemi covid-19.