Soal Kasus Kecelakaan Mau di Minut, AKP Welly Posumah: Diberi Waktu Mediasi Tapi Gagal

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID -  Ayah dari korban Hiskia Kuhasadi (16) pertanyakan kenapa penabrak yang tewaskan anaknya tidak ditahan polisi.

Padahal kejadian sejak 13  Maret 2022 dan diduga pelaku masih tetap beraktivitas seperti biasa hingga kini.

Kecelakaan tersebut terjadi di jalan desa Kalinaun, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Kasat Lantas Polres Minut AKP Welly Posumah saat dihubungi katakan akan dilaksanakan gelar perkara untuk ke penyidikan. 

"Akan digelar perkara dulu, untuk naik ke tingkat sidik dan penetapan tersangka," kata Kasat, Kamis (21/4/2022).

Kasat menyebutkan, sebetulnya kedua belah pihak sudah diberi waktu untuk mediasi dan sudah ada kesepakatan tapi gagal.

Dengan begitu Kasat katakan, karena mediasi gagal, maka akan dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

"Nanti setelah kami laksanakan gelar perkara supaya jelas fakta-faktanya yang ada," ucap Kasat.

Kasat melanjutkan, untuk proses selanjjtnya seperti apa akan segera disampaikan kepada pihak keluarga.

Wilson Kuhasadi (50) ayah korban ketika dihubungi tribunmanado.co.id, Kamis (21/4/2022) keluhkan entah dimana mereka harus menceri keadilan.

"Kasihan saya pak tidak sekolah jadi buta hukum, tidak tahu harus mencari keadilan dimana," kata Wilson.

Lanjutnya, sudah empat kali ke Polres Minahasa Utara tapi belum ada proses hukum kepada pelaku.

"Saya hanya ingin pelaku yang membuat anak saya meninggal harus di proses secara hukum," harapnya.

Dengan begitu Wilson berencana ingin meminta perlindungan hukum, tapi tidak tahu harus mencari dimana.

"Kami rencananya mau ke Propam Polda Sulut supaya mau minta keadilan disana, karena tidak lama lagi anak saya akan 40 hari, tapi tidak ada keadilan sampai sekarang dari kepolisian," tuturnya.