Begini Cara Brigjen TNI Izak Pangemanan Tangani Teror KKB Papua, Gunakan Senjata Ini
Brigjen TNI Izak memberikan pembekalan kepada 400 orang personel Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Kodim Yalimo Yonif Raider 142/KJ.
TRIBUNMANADO.CO.ID- Tak selamanya perang dijadikan alat untuk misi perdamaian.
Seperti yang diajarkan Danrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan untuk menangani KKB di Papua.
Ia menjelaskan cara 'melumpuhkan' teror KKB di Papua yang saat ini tengah marak terjadi.
Baca juga: Brigjen TNI Izak Pangemanan Berultimatum: KKB Menyerang, Kami Balas dengan Kekuatan Penuh

Hal ini diungkapkan Brigjen TNI Izak memberikan pembekalan kepada 400 orang personel Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Kodim Yalimo Yonif Raider 142/KJ.
Acara tersebut bertempat di Gedung Serbaguna Rindam XVII/Cenderawasih, Sentani, Kab. Jayapura.
Melansir dari laman tni.mil.id, Yonif Raider 142/KJ merupakan salahsatu Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan di wilayah Korem 172/PWY yang akan melaksanakan tugas di Kodim Yalimo menggantikan Satgas Yonif RK 751/VJS yang akan melaksanakan purna tugas.
Mengawali pembekalannya, Danrem 172/PWY mengucapkan selamat datang di Bumi Cenderawasih Papua.
Baca juga: Brigjen TNI Izak Pangemanan Putra Kelahiran Manado, Sulut, Berani Terobos Daerah Rawan KKB Papua

Selanjutnya Danrem menyampaikan bahwa kedatangan Satgas Yonif R 142/KJ ke Bumi Cenderawasih adalah untuk memenangkan pertempuran.
Pertempuran yang dimaksud adalah pertempuran bukan dengan senjata dan peluru tetapi pertempuran untuk memenangkan fikiran, hati dan perasaan masyarakat Papua.
Sebagai satuan yang ditugaskan sebagai Satgas Kewilayahan Kodim Yalimo, tugas pokok Yonif R 142/KJ sama dengan Kodim dan Koramil di daerah-daerah lain di Indonesia, yakni melaksanakan Pembinaan Teritorial (Binter) dan Komunikasi Sosial (Komsos) sesuai dengan arah kebijakan Pimpinan TNI.
Danrem menjelaskan bahwa Binter dan Komsos merupakan metode yang tepat sebagai solusi pada penyelesaian permasalahan di Papua.
Baca juga: SOSOK Brigjen TNI Izak Pangemanan, Dikenal Pemberani, Terobos Daerah Rawan KKB Papua
Dengan pelaksanaan pendekatan Binter dan Komsos yang tepat maka sedikit demi sedikit akan menimbulkan perubahan sikap masyarakat Papua dari yang menolak menjadi menerima keberadaan TNI disekitar mereka.
Danrem turut menyampaikan bahwa saat ini masih banyak sentimen-sentimen yang dibangun oleh kelompok yang masih bersebrangan dengan NKRI.
"Sehingga untuk melumpuhkan sentiment tersebut gunakan senjata Komsos, dengan menggunakan munisi yang mengakar kepada adat istiadat Papua, mengakar kepada keyakinan masyarakat Papua, mengakar kepada mitos-mitos yang dipahami oleh masyarakat Papua dan mengakar pada perjalanan sejarah yang dialami masyarakat Papua." ujar Brigjen TNI Izak.
Berkaitan dengan itu, menurut Brigjen TNI Izak, setiap prajurit diharapkan untuk memahami daerah tugas, memahami Papua adalah tanah adat.