Berita Manado
Kunjungi Sulawesi Utara, Ini Profil KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, Pernah Jadi Loper Koran
Perjalanan karier militer Dudung hingga menjadi perwira tinggi tidak dilalui dengan mudah. Ada kisah perjuangan hidup.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Handhika Dawangi
Selesai mengantar koran sekitar pukul 08.00, Dudung mesti membantu ibunya menjajakan kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat.
Dudung sengaja memilih sekolah di siang hari supaya ia bisa membantu ibunya.
Lantaran hampir setiap hari mengantar kue, Dudung akhirnya dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu. Ia kerap menyelonong masuk ke dalam ruangan.
Namun, suatu hari, ketika hendak mengantarkan kue, penjaga yang bertugas merupakan tentara baru yang belum mengenal Dudung.
Mendapati Dudung yang menyelonong masuk tanpa melapor, penjaga itu geram. Ditendanglah kue-kue yang dibawa Dudung hingga berhamburan.
Saat itulah, muncul keinginan Dudung untuk menjadi perwira tinggi.
"Ditendanglah kue itu, ada 50 biji, menggelundung. Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pengin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata Dudung sambil tertawa.
"Di situ saya berpikir, ini orang jangan semena-mena sama rakyat kecil. Itu enggak boleh," tuturnya.
Tekad Dudung ternyata tak sia-sia. Ia berhasil masuk Akademi Militer di Magelang, Jawa Tengah.
Tiga tahun kemudian ia lulus dengan pangkat Letnan Dua. Bahkan, kini ia menjadi orang nomor satu di matra darat angkatan bersenjata Indonesia. (Ren/Kompas)