Pantas Ustaz Yusuf Mansur Marah Sampai Gebrak Meja, Ternyata Punya Masalah Ini
Awalnya video tersebut berisi tentang kehidupan para nabi, namun di tengah cerita, Ustaz Yusuf Mansur tiba-tiba mendobrak meja.
Paytren merupakan sebuah perangkat lunak berupa aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan beberapa jenis pembayaran.
Seperti melakukan pembayaran pulsa, tagihan listrik, token listrik, PDAM, cicilan, BPJS Kesehatan, Indihome, voucher games, tiket kereta, pesawat, dan sebagainya.
Paytren sama seperti aplikasi yang ditawarkan oleh mobile banking milik bank nasional lainnya, dan dapat Anda mengunduh aplikasi ini melalui ponsel pintar Anda.
Dilansir dari situr resmi paytren-am.co.id, PayTren merupakan manajer investasi syariah pertama di Indonesia yang didirikan oleh Yusuf Mansur di bawah nama PT Paytren Aset Manajemen (PAM).
Perusahaan ini beroperasi sejak 24 Oktober 2017 dan popularitasnya sempat melejit.
Namun lantaran banyaknya aplikasi serupa yang bermunculan, kini para pengguna Paytren semakin menurun dan mengakibatkan masalah di internal.
Pada Maret 2021 lalu, Ustaz Yusuf Mansur menjual kepemilikan saham PT Paytren Aset Managemen, namun penjualan tersebut malah menuai berbagai polemik dari karyawan dan juga membernya.
Bahkan kuasa hukum dari 14 karyawan Paytren yakni Zaini Mustofa sudah siap untuk menggugat sang Ustaz, lantaran para karyawan ini sudah tidak menerima gaji lebih dari satu tahun.
Selain itu, para karyawan Paytren juga mengeluhkan deposit uang mereka yang tidak dapat dicairkan.
Video Ustaz Yusuf Mansur Kembali Viral
Video yang tengah ramai diperbincangkan ini ternyata diunggah pada Desember 2021 lalu dan telah dihapus oleh sang Ustaz.
Namun beberapa media sosial berhasil menyimpannya, sehingga beberapa hari belakangan video sang Ustaz sedang marah-marah tersebut kembali diunggah dan viral.
Awalnya video tersebut berisi tentang kehidupan para nabi, namun di tengah cerita, Ustaz Yusuf Mansur tiba-tiba mendobrak meja.
Ia terpancing emosi lantaran banyak pihak yang menekan dirinya terkait masalah Paytren.
Diakuinya, butuh dana sekitar Rp1 triliun untuk menyelesaikan masalah dirinya dengan para karyawan serta member Paytren.
(Bangkapos.com/Fitri Wahyuni)
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com