Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Manado

Cerita Pemilik Kos-kosan di Unsrat Manado, Pendapatan Melorot 2 Tahun Terakhir karena Covid-19 

Para pemilik rumah kos di seputaran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado turut merasakan dampak pandemi.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Fernando Lumowa
Area Bahu dan sekitarnya dipandang dari lantai 12 gedung Fakultas Hukum Unsrat. Area padat ini dipenuhi usaha kos-kosan untuk mahasiswa dan pekerja sekitar Bahu Mall. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Pandemi Covid-19 memukul perekonomian semua lapisan masyarakat. 

Para pemilik rumah kos di seputaran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado turut merasakan dampak pandemi. 

Tidak adanya kuliah tatap muka sejak tahun 2020 silam membuat banyak kamar kos tak terpakai.

"Hanya dua kamar yang terisi dari 14 kamar. Dua ini mahasiswa dari luar Sulut," kata Margariet, pemilik kos di Bahu, Kecamatan Malalalayang, Kota Manado

Kepada Tribunmanado.co.id, Margariet mengungkapkan, di awal pandemi tahun 2020 silam kos masih penuh. 

"Cuma penghuninya pulang kampung karena kuliah daring," katanya. 

Karena ekonomi sulit, pihaknya memberi keringanan membayar separuh dari biaya sewa per bulan.

"Hitungannya cuma untuk biaya barang," katanya. 

Puncaknya pada semester kedua tahun 2020, semua anak kos memilih pulang kampung. "Mereka angkat barang," katanya. 

Senada diungkapkan Stev Lasut. Sejak adanya pandemi, rumah panggung delapan kamar miliknya kosong. 

"Ini hanya ada satu, bukan mahasiswa," jelas warga Bahu lingkungan tiga ini. 

Katanya, tahun 2021 sempat ada kabar baik karena Unsrat rencana menggelar kuliah tatap muka tapi urung terlaksana. 

"Sama dengan awal tahun ini, sudah banyak yang tanya kamar tapi tidak jadi. Ya begitulah," ujar ibu dua anak ini. 

Ia pasrah karena Unsrat masih kuliah daring hingga akhir semester genap. Artinya, sampai pertengahan tahun usaha kosnya akan melempem. 

Cerita agak berbeda dari Mul (79), pemilik kos lainnya. Dari 12 kamar yang ada, terisi separuh. 

Sebagian besar adalah karyawan, pekerja di kawasan bisnis Bahumall. "Sekarang yang kos ya karyawan.

Kalau mahasiswa belum ada, kan tidak ada kampus (kuliah)," katanya. 

Baik Margariet, Stev dan Mul memberikan biaya sewa normal kepada penghuni kos. 

Harga kamar yang disewakan variatif, mulai Rp 550 ribu hingga 1,5 juta. 

"Ya tetap bersyukur masih ada untuk biaya listrik dan perawata," kata Mul pensiunan Polri. (ndo) 

Sosok Komedian Terkenal Beli Puluhan Video Dea OnlyFans, Identitas Terungkap

Reformasi Birokrasi Dapat Nilai B, Bupati Bolmong Yasti Mokoagow Terima Penghargaan dari KemenpanRB

Prediksi Liga Champions Manchester City vs Atletico Madrid, Penakluk Setan Merah Tantang The Citizen

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved