Berita Nasional
Minta Luhut dan Jokowi ke Psikolog, Amien Rais Sindir Presiden saat Marahi Menteri: Kenapa Dipilih?
Seperti yang diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo memarahi menterinya terkait barang impor.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo memarahi menterinya terkait barang impor.
Terkait hal tersebut mendapat perhatian publik.
Hingga dari Amien Rais pun memberikan kritikan.
Baca juga: Sosok Chef Budiono, Juri Tamu MasterChef Indonesia, Pernah Jadi Peserta MasterChef Inggris
Baca juga: Kisah Masjid Tertua di Manado, Awal Dibangun Beratap Rumbia dan Berdinding Bambu
Baca juga: Nama-nama 6 Pemudik yang Tewas dalam Insiden Mobil Avanza Tabrak Truk Tangki yang Sedang Tambal Ban
Foto : Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Jodi Mahardi, menanggapi pernyataan Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais.
Sebelumnya Amien menyarankan Luhut konsultasi ke psikolog karena dinilai menderita narsistik megalomania.
"Yang megalomania itu yang ga bisa move on gagal jadi Presiden dan terus-terusan membully orang lain," kata Jodi ketika dihubungi Tribunnews.com pada Minggu (3/4/2022).
Diberitakan sebelumnya Amien meminta Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk berkonsultasi ke psikolog.
Pasalnya, Amien mencurigai dua sosok tersebut menderita narsisistik megalomania yang terlihat dari sikap merasa paling tahu, benar, dan menganggap diri sebagai penyelamat bangsa satu-satunya.
"Anda berdua ini harus berkaca dan tanya kepada psikolog yang objektif apakah kira-kira Anda berdua itu menderita narsisistik megalonia," kata Amien dalam keterangan video di kanal Youtube miliknya, Sabtu (2/4/2022).
Jika benar begitu, Amien menyarankan keduanya memohon ampun kepada Tuhan
Amien melanjutkan, jika benar mereka mengalami penyakit psikis tersebut dan mengejawantahkannya dalam memimpin negara, maka akan sangat berbahaya bagi bangsa dan negara.
Foto : Amien Rais dan Presiden Joko Widodo. (Kolase Foto tribunmanado/Istimewa)