Oknum Anggota TNI di Distrik Sinak Diduga Aniaya 7 Bocah Lantaran Satu Senjata Hilang, Satu Tewas
Fritz menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari hilangnya satu unit senjata api milik anggota TNI yang tengah berada di Pos PT Modern.
TRIBUNMANDO.CO.ID- Sebanyak tujuh anak diduga dianiaya oleh anggota TNI di Pos PT Modern.
Bahkan satu di antara anak tersebut diduga meninggal dunia.
Hal tersbeut berdasarkan temuan penelusuran Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua.
Baca juga: Polisi Pergoki Istri Ditiduri Oknum Anggota TNI, Ini yang Terjadi Kemudian, Terdengar Suara Tembakan
Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua menemukan adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang diduga dilakukan oleh anggota TNI pada kasus kematian seorang anak berinisial MT, di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, pada 22 Februari 2022.
Dari hasil penyelidikan, Komnas HAM mengetahui ada tujuh anak yang mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan oleh personel Batalyon 521 yang tengah bertugas di daerah tersebut.
"Dari temuan Komnas HAM, kita menemukan ada korban-korban dan ada yang meninggal dunia. Sedangkan korban yang kami temui, dia mengalami luka serius di bagian punggung, dada, mulut dan leher. Kami juga melihat, secara fisik anak itu di bawah umur," ujar Kepala Perwakilan Komnas HAM Papua Fritz Ramandey, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Kata Panglima TNI Soal Hukuman bagi 3 Oknum Anggota TNI AD yang Terlibat Kecelakaan di Nagreg
Kronologi
Fritz menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari hilangnya satu unit senjata api milik anggota TNI yang tengah berada di Pos PT Modern.
Di lokasi tersebut, terdapat sebuah tempat yang menyediakan televisi sehingga warga setempat kerap berkumpul di tempat itu.
"Sebenarnya anak-anak ini dan anak-anak lain sudah sering bermain di Pos PT Modern. Pada malam itu, selain ada anak-anak itu, ada juga masyarakat kampung dan tiga remaja yang sudah besar," kata Fritz.
Menurut dia, ketiga remaja tersebut yang kemudian diduga merampas senjata api yang diletakan oleh pemiliknya.
Baca juga: Fakta-fakta Oknum Anggota TNI Menulis Nomor Ponsel di Paspor Mahasiswi, Sudah Dibebastugaskan
"Ketiga remaja itu melihat ada senjata yang tidak melekat pada badan anggota piket. Kemudian mereka pasang (menyalakan) api sambil memantau, setelah itu senjata dirampas dan mereka kabur," tuturnya.
Personel TNI yang berada di lokasi tersebut sempat melakukan pengejaran namun tidak berhasil.
Setelahnya mereka kembali ke pos PT Moderen dan menemukan tujuh anak yang masih berada di dalam pos.
"Setelah tidak berhasil mengejar, anggota TNI tersebut kembali pada subuh-subuh dan melihat ada tujuh anak di pos, ada GM, AK, AM, DK, DM, WM dan MT. Lalu anak-anak itu diambil dan mengalami penyiksaan yang serius," bebernya.