Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KTT G20 Bali

Ini Alasan Indonesia Tetap Undang Vladimir Putin di KTT G20 meski Ditekan AS dan Sekutu Barat

Amerika Serikat dan sekutunya meminta Indonesia sebagai Presidensi untuk menolak kedatangan Rusia di KTT G20 di Bali pada November mendatang.

Editor: Aswin_Lumintang
Reuters/Sergei Karpukhin
Presiden RI Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Amerika Serikat dan sekutunya meminta Indonesia sebagai Presidensi untuk menolak kedatangan Rusia di KTT G20 di Bali pada November mendatang.

Permintaan tersebut imbas dari konflik Rusia yang melakukan invasi pada Ukraina hingga saat ini.

Kendati demikian, Indonesia tetap berpegang teguh mengundang seluruh negara dunia hadir di G20.

Termasuk Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia, dalam rangka membahas ekonomi dunia.

Lantas, apa alasan Indonesia tetap undang Rusia ke G20?

Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. AS memberlakukan sanksi baru terhadap delapan anggota elit Rusia bersama dengan anggota keluarga mereka.
Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. AS memberlakukan sanksi baru terhadap delapan anggota elit Rusia bersama dengan anggota keluarga mereka. (Pavel Golovkin, Eric BARADAT / AFP / POOL)

Duta Besar RI sekaligus Stafsus Program Prioritas Kemlu dan Co-Sherpa G20, Dian Triansyah Djani menjelaskan, mengundang semua negara dunia adalah kewajiban Indonesia sebagai Presidensi.

Hal tersebut berlaku tak hanya di G20 saja, tapi juga semua forum organisasi internasional.

"Indonesia dalam mengetuai konferensi, forum,organisasi baik itu dalam PBB, pada saat memimpin dewan keamanan PBB, ASEAN, atau organisasi lainnya, selalu berpegang pada aturan atau rules of procuder presidensi yang berlaku demikian juga pada G20."

"Oleh karena itu memang kewajiban semua presdiensi untuk mengundang semua anggota," kata Dian dalam konferensi persnya yang disiarkan YouTube Kompas TV, Kamis (24/3/2022).

 
Dian mengingatkan kembali bahwa forum G20 bertujuan untuk membahas upaya pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi Covid-19.

Terlebih, saat ini, masih banyak negara yang belum sepenuhnya pulih akibat Covid-19.

Ia kembali menegaskan akan tetap mengundang semua negara termasuk Rusia seperti presidensi-presidensi sebelumnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok Minggu 27 Maret 2022, BMKG: Denpasar Hujan Seharian, Palembang Berawan

Baca juga: Benarkah Menangis Bisa Membatalkan Puasa? Biar Tak Salah, Simak Penjelasannya

"Saya ingin menggarisbawahi juga, bahwa pentingnya kita semua fokus pada G20 untuk tangani global recovery yang merupakan prioritas penduduk dunia. "

"Seperti diketahui, dunia belum sepenuhnya keluar dari krisis pandemi. Banyak negara khususnya negara berkembang, masih mengalami kesulitan ekonomi, masih sulit untuk mencapai 7 target yang diharapkan G20."

"Kita akan melanjutkan tugas kita seperti halnya presidensi-presidensi sebelumnya," jelas Dian.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved