Berita Nasional
Saat Jokowi Geram pada Beberapa Menteri hingga Sebut 'Bodoh' dan Larang Tepuk Tangan saat Berpidato
Presiden Joko Widodo bahkan geram banyak kementerian yang masih mengimpor produk untuk kegiatan operasional mereka.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Presiden Joko Widodo menyinggung bebrapa menterinya hingga ungkit soal reshuffle atau perombakan kabinet di hadapan sejumlah menteri yang hadir dalam acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).
Hal ini bermula ketika dia mengungkapkan kekesalannya karena banyak kementerian yang masih memakai produk impor untuk mendukung kegiatan operasional mereka.
Dia pun mewanti-wanti para menteri agar tak lagi melakukan impor.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sabtu 26 Maret 2022, Daftar Wilayah Alami Hujan Lebat & Angin Kencang
Jokowi mengingatkan bahwa dia punya kewenangan mengganti menteri yang kinerjanya tak baik.
Presiden Joko Widodo bahkan geram banyak kementerian yang masih mengimpor produk untuk kegiatan operasional mereka.
Kemarahan Jokowi itu disampaikan di hadapan para menteri dan kepala daerah dalam acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali, Jumat (25/3/2022).
Dalam pidatonya, dia beberapa kali menyebut kata "bodoh" hingga melarang hadirin bertepuk tangan.
Jokowi mengatakan, anggaran pengadaan barang dan jasa sebenarnya sangat besar. Anggaran pemerintah pusat mencapai Rp 526 triliun, pemerintah daerah Rp 535 triliun, dan BUMN Rp 420 triliun.
Jika saja 40 persen dari total anggaran digunakan untuk pengadaan barang dan jasa dari dalam negeri, Jokowi yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.
Bahkan, jika belanja produk dalam negeri ditingkatkan, dia optimistis kementerian dan BUMN tak perlu lagi mencari investor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Tidak perlu cari investor, kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi di pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok nggak kita lakukan. Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," ucapnya.
Menurut Jokowi, tanpa impor, produk-produk itu bisa dibuat sendiri di dalam negeri. Dengan berbelanja produk dalam negeri, lapangan pekerjaan semakin terbuka lebar.
"Berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan. Kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi bodoh banget kita ini," kata Jokowi.
Pernyataan presiden itu disambut tepuk tangan para menteri dan kepala daerah yang hadir.