Pemilihan Komisi Pemuda GMIM Jadi Ajang Talent Show, Ada Stand Up Commedy hingga Menyanyi

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Pemilihan Komisi Pemuda Sinode GMIM 2022-2027 berlangsung santai di Halaman Kantor Wali Kota Bitung, Jumat (25/3/2022).

Tak nampak aroma persaingan layaknya proses demokrasi umumnya.

7 jam berlalu, para penatua pemuda se-GMIM antre menyalurkan hak pililihnya lewat e-vote.

Untuk menghibur para peserta konsultasi dan pemilihan maka panitia mengadakan talent show.

Para penatua pemuda yang punya bakat diundang ke atas panggung.

Ada yang bernyanyi lagu rohani, ada pula yang stand up commedy.

Rupanya banyak para penatua pemuda yang berbakat di tarik suara dan komedi. Silih berganti mereka tampil.

Para peserta dengan sabar menanti proses ini yang sudah berlangsung berjam-jam, sedikitnya 800 peserta harus menyalurkan hak suaranya.

Bahkan talent show itu dilombakan dengan hadiah uang tunai.

Hingga pukul 16.30 WITA sudah sekitar 600 - an pemilih menyakurkan hak suara dari total 800-an.

Sementara pemilihan berlangsung setiap wilayah mengirimkan utusannya untuk tampil di talent show.

Pdt Billy Johanis, Pembawa Acara Talent Show memandu jalannya kegiatan. Ia mengundang per wilayah pelayanan GMIM

"Ternyata banyak penatua pemuda yang berbakat," katanya.

Adapun Konsultasi dan Pemilihan Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM Periode 2022-2027, Jumat (25/3/2022).

Pemilihan berlangsung di Halaman Kantor Wali Kota Bitung.

Sebanyak 38 Nomine yang lolos sebagai calon Komisi Pemuda Sinode GMIM Periode 2022-2027.

Para Calon Komisi Pemuda Sinode GMIM ini akan bersaing untuk mengisi 13 Posisi dalam struktur organisasi Komisi, yakni terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris dan Anggota.

Sebanyak 800-an Penatua Pemuda di seluruh wilayah pelayanan GMIM hadir sebagai peserta konsultasi dan pemilihan.

Para pemilik hak suara ini, menyalurkan hak suaranya menggunakan teknologi e-vote.

Semuanya akses menggunakan QR code, termasuk dalam memilih calon secara elektronik, tidak seperti Pemilu di Indonesia yang masih manual pakai kertas suara.

Lewat teknologi bisa dipastikan setiap pemilih hanya bisa sekali menyalurkan hak pilihnya. Jika mencoba memilih lagi maka akan langsung ditolak sistem.

Dalam pemilihan ini dilakukan sekaligus. Sekali masuk ke bilik suara, langsung memilih Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Anggota.

Panitia bahkan menyiapkan panduan lewat tayangan video untuk memandu para pemilih. ryo)

Baca juga: Pemilihan Ketua KPRS Sinode GMIM Mengerucut, dr Michaela Paruntu dan Billy Lombok Head to Head

Baca juga: Jokowi: Reshuffle, Kementerian Sama Saja Impor Barang padahal Sudah Diproduksi Indonesia

Baca juga: Jokowi Kesal dan Tegur Sejumlah Menteri, Singgung Reshuffle Kabinet: Kayak Gini Nggak Bisa Jalan