Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Vladimir Putin Direncanakan Hadiri G20 di Bali, Media Asing Langsung Menyoroti, China Beri Dukungan

Kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan 30 - 31 Oktober nanti di Bali, menjadi sorotan terkait kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Alexey NIKOLSKY / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin berniat untuk datang ke konferensi tingkat tinggi KTT G20 di Bali.

Kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan 30 - 31 Oktober nanti di Bali, menjadi sorotan terkait kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pada konferensi pers hari Rabu, (23/3/2022) di Jakarta, Dubes Vorobieva mengatakan kehadiran Putin mungkin akan ditentukan oleh beberapa hal, namun hingga saat ini dipastikan Vladimir Putin berniat untuk menghadiri KTT G20.

Alhasil Rencana Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia, Oktober tahun ini menjadi sorotan media asing.

Reuters, The Sydney Morning Herald, Channel News Asia, Fox News,  BBC, dan sejumlah media asing lainnya menurunkan berita yang judulnya hampir sama 'Presiden Rusia Vladimir Putin akan Menghadiri Pertemuan G20 di Bali'.

Baca juga: Jadwal Playoff Piala Dunia 2022 Zona Eropa, Menanti Terciptanya Laga Big Match Portugal Vs Italia

Hal tersebut mengutip pernyataan  Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova, pada Rabu (23/3/2022).

Seperti diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Bali, Indonesia, akhir tahun 2022 mendatang.

Acara ini yang akan dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rencana kehadiran Putin menjadi pusat perhatian.

Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir sejak terjadi perang Ukraina dengan Rusia, muncul seruan dari beberapa negara anggota G20 yang menginginkan agar Rusia dikeluarkan dari kelompok tersebut.

Menanggapi seruan itu, Lyudmila Vorobyova berpendapat bahwa reaksi negara barat terhadap Rusia tidak proporsional.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers pada Rabu (23/3/2022)  seperti dilansir dari Reuters. 

Keinginan Amerika dan sekutu barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah.

Sejumlah negara yang tergabung dalam G20 seperti China, India, dan Arab Saudi, kemungkinan akan menggunakan veto untuk membatalkan usul barat tersebut.

Sebagai informasi, veto adalah hak konstitusional penguasa untuk mencegah, menyatakan, menolak, atau membatalkan keputusan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved