MotoGP Mandalika
Banyak Sampah Usai MotoGP Mandalika, Sulitkah Membangun Budaya Buang Sampah pada Tempatnya?
Viral dimedia sosial baru-baru ini sebuah video banyak sampah berserakan di tribun penonton di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral dimedia sosial baru-baru ini sebuah video banyak sampah berserakan di tribun penonton di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Suksesnya Gelaran seri dua MotoGP Mandalika menyisakan pemandangan yang kurang elok.
Sejumlah warganet pun menyayangkan para penonton yang tak membuang sampah pada tempatnya.
Apalagi, MotoGP merupakan acara internasional yang menyita perhatian dunia.
Baca juga: Baru Terbongkar Masalah yang Dipendam Puput Selama ini, Ibu Chika Kini Bongkar Aib Doddy Sudrajat

Sulitnya membangun budaya buang sampah
Menurut pegiat masalah sampah asal Solo, Jawa Tengah Denok Marty Astuti, membangun budaya buang sampah pada tempatnya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.
Ada usaha lebih dan menguras energi untuk mengajak masyarakat sadar akan lingkungan.
Dirinya juga memahami, para penonton MotoGP saat itu datang dari pelosok nusantara yang memiliki ragam latar belakang.
"Perilaku adalah budaya. Membangun budaya tidak bisa instan," katanya kepada Kompas.com.
Edukasi dan peran pemerintah
Denok menjelaskan, upaya membangun budaya buang sampah itu butuh keterlibatan banyak pihak, salah satunya pemerintah pusat maupun daerah.
Pemerintah dalam tataran kebijakan soal sampah dan pengelolaannya. Di sisi lain ada edukasi bagi masyarakat.
"Warga harus teredukasi dengan baik apa permasalahan yang dihadapi daerah, perlunya peduli sampah, perlunya pengetahuan mengelola sampah, dibarengi dengan latihan, dan kebijakan pastinya. Kenapa perlu latihan? Kalau tidak dilatih ya tidak mungkin terjadi & budaya baru sulit terjadi," katanya.
Selain itu, Denok juga mengingatkan bahwa masalah sampah tidak bisa diabaikan begitu saja.
Seluruh elemen masyarakat mesti terlibat untuk mengatasi masalah sampah.