Harga Minyak Dunia Naik
Harga Minyak Dunia Melonjak, Kini Pertamina Nombok, Bagaimana Nasib Harga Pertalite dan Pertamax?
Seperti yang diketahui saat ini harga minyak dunia tengah mengalami kenaikan. Terkait hal tersebut kini berdampak di PT Pertamina.
Untuk harga BBM jenis umum memang ditetapkan badan usaha, yang penting tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp. 14.526 per liter untuk Maret 2022," tambahnya.
Sebagai gambaran, mengutip global petrol prices, kisaran harga BBM non-subsidi di beberapa negara ASEAN, antara lain Singapura Rp 30.800 per liter, Thailand Rp 20.300 per liter, Laos Rp 23.300 per liter, Filipina Rp 18.900 per liter, Vietnam Rp 19.000 per liter, Kamboja Rp 16.600 per liter, Myanmar Rp 16.600 per liter.
Sedang dikaji
PT Pertamina (Persero) melakukan kajian terkait harga bahan bakar minyak (BBM) RON 92 Pertamax, seiring naiknya harga minyak mentah dunia di atas 100 dolar AS per barel.
"Masih kami review (dilakukan penyesuaian atau tidak)," kata Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina Irto Ginting saat dihubungi, Jumat (18/3/2022).
Sebelumnya, Pertamina telah menaikkan harga BBM non subsidi seperti Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertadex.
Penyesuaian mengikuti harga market global dan sesuai ketentuan Kementerian ESDM, di mana harga akan direview rutin setiap dua minggu.
Usai menaikkan harga BBM non subsidi tersebut, Pertamina menaikkan harga avtur karena menlonjaknya harga minyak mentah dunia yang mempengaruhi harga publikasi MOPS, maka hal ini turut mempengaruhi fluktuasi harga avtur.
Tercatat harga minyak mentah Brent di minggu ke 2 Maret 2022 berada di angka 117 dolar AS per barel, 24 persen lebih tinggi dibandingkan harga Januari 2022.
Kondisi ini, berdampak pada harga publikasi MOPS di minggu ke 2 Maret 2022 yang mencapai 125 dolar AS per barel, atau naik sekitar 22 persen dibandingkan harga MOPS di awal Januari 2022.
Jangan Serta Merta Naik
Komisi VII DPR meminta PT Pertamina (Persero) tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax RON 92, meski harga minyak dunia mengalami kenaikan di atas 100 dolar AS per barel.
"Kami minta Pertamina tidak serta-merta menaikan harga Pertamax sekarang ini karena pandemi belum berakhir, ekonomi rakyat masih belum pulih," kata Anggota Komisi VII DPR Mulyanto saat dihubungi, Senin (21/3/2022).
Menurut Mulyanto, waktu awal pandemi Covid-19, harga minyak dunia mengalami kemerosotan tetapi tidak ada penurunan harga BBM.
Saat itu, kata Mulyanto, masyarakat tetap membayar BBM dengan harga mahal dan Pertamina pun menangguk untung.