Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Rusia vs Ukraina

Joe Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Rusia 'Semprot' Amerika: Bertahun-tahun Mengebom Orang

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, Kremlin memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, AS tidak berhak menceramahi Rusia

REUTERS/USA TODAY
Presiden AS Joe Biden Mundur Lawan Russia, Pasukan Tak Dikerahkan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa dan Asia telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin, perusahaan, dan pengusaha Rusia, serta memutus Rusia dari sebagian besar ekonomi dunia.

Sampai-sampai Menteri Luar Negeri, Antony Blinken, pada hari Kamis (17/3/2022), menjadi pejabat pemerintahan Biden ketiga yang menyebut serangan Rusia di Ukraina sebagai “kejahatan perang".

Pernyataannya mengikuti Presiden Joe Biden, yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "penjahat perang" pada hari Rabu (16/3/2022), dikutip dari POLITICO.

Baca juga: Dituntut 7 Tahun Penjara, Sopir Vanessa Angel Terbukti Lalai, Lanjut Menyetir Meski Ngantuk

Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa apa yang dia sebut operasi militer khusus di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, Kremlin memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, AS tidak berhak menceramahi Rusia tentang kejahatan perang.

Kremlin mengatakan klaim Joe Biden yang menyebut Presiden Vladimir Putin adalah "penjahat perang" karena menyerang Ukraina, adalah pernyataan yang tak termaafkan oleh pemimpin negara (AS) yang telah membunuh warga sipil dalam konflik di seluruh dunia.

Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat lebih dari 3 juta orang mengungsi.

Konflik tersebut menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat, dua negara dengan kekuatan nuklir terbesar dunia.

Dalam percakapan dengan seorang reporter pada hari Rabu (16/3/2022), Biden berkata, "Oh, saya pikir dia adalah penjahat perang," setelah awalnya menjawab "tidak" untuk pertanyaan tentang apakah dia siap untuk memanggil Putin seperti itu.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menilai seharusnya AS berkaca pada tindakannya selama ini, yang dinilai Peskov telah menewaskan nyawa banyak orang dan menghancurkan banyak kota.

"Presiden kami adalah tokoh internasional yang sangat bijaksana, berwawasan luas, dan berbudaya serta kepala Federasi Rusia, kepala negara kami," kata Peskov ketika ditanya tentang pernyataan Biden, seperti diberitakan oleh CNBC TV18.

"Pernyataan seperti itu oleh Tuan Biden benar-benar tidak dapat diterima, dan tidak dapat dimaafkan," kata Peskov.

"Hal utama (yang perlu diingat) adalah bahwa kepala negara yang telah bertahun-tahun mengebom orang di seluruh dunia, Presiden negara (AS) tidak berhak membuat pernyataan seperti itu."

Peskov mengatakan Amerika Serikat telah mengebom mengalahkan Jepang pada 1945, menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved