Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pelecehan

Gadis 16 Tahun Jadi Korban Bejat Pedagang Pecel Lele Demi Selamatkan Adiknya, 13 Kali dalam 3 Bulan

Seorang gadis 16 tahun jadi korban pelecehan berkali-kali. Diketahui gadis tersebut jadi korban bejat oleh pedagang pecelele.

Editor: Glendi Manengal
TribunJatim.com/M Sudarsono
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang gadis 16 tahun jadi korban pelecehan berkali-kali.

Diketahui gadis tersebut jadi korban bejat oleh pedagang pecelele.

Korban terpaksa melayani pelaku demi melindungi adiknya.

Baca juga: Andika Kangen Band Mendadak Menangis Ceritakan Masa Lalunya, Dikerubungin Semut

Baca juga: Pimpin Apel Pagi, Waka Polres Minahasa Tegaskan Sejumlah Hal Ini

Baca juga: Gubernur Sulut Ambil Air dari Mata Air Malimbukan, Diyakini Tak akan Kering Meski Kemarau Panjang

Foto : Ilustrasi. (istimewa)

Seorang pedagang pecel lele di Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang tega menodai SC, gadis berusia 16 tahun, yang masih kategori anak di bawah umur.

Bukan sekali atau dia kali, SC harus pasrah digagahi pelaku TS (22) sebanyak 13 kali.

TS yang saban hari jualan pecel lele di Balaraja itu memperkosa SC di kontrakannya yang tidak jauh dari rumah korban.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, gadis tersebut terpaksa 13 kali menahan rintih kebejatan pelaku karena demi melindungi adiknya.

"Kalau kamu tidak melayani saya, nanti saya akan setubuhi adikmu," ujar Zain seraya meniru ancaman pelaku terhadap korbannya, Selasa (14/3/2022).

Ia juga memastikan kalau TS berdagang pecel lele tak jauh dari rumah korban.

Karena berdekatan, keduanya sempat berkenalan pada akhir tahun 2021.

"Tetanggaan, tempat jual lele sama tempat korban tuh tetanggan, kontrakan. Cuma buruh, bukan bosnya dia (TS). Jadi buruh buat jual pecel lele," papar Zain.

Foto : Ilustrasi. (istimewa)

TS ini sudah menyetubuhi SC selama tiga bulan dan kerap kali minta jatah untuk memuaskan nafsunya.

"Sejak Desember 2021- Februari 2022 dilakukan pemerkosaan," sambung Zain.

Karena tidak kuat lagi menahan perih dan tertindas kehormatannya, SC memberanikan dari untuk mengadu ke ibundanya.

Dari situ, orang tua korban langsung bergegas ke Polresta Tangerang untuk melaporkan aksi bejad TS.

"Kemudian laporan, kita lakukan visum ternyata betul ada kekerasan visual. Korban diamanin di rumah dan kondisi kesehatannya biasa aja," pungkas Zain.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved