Rusia vs Ukraina
Sosok Wali, Sniper Mematikan Kanada yang Gabung dengan Ukraina, Mampu Habisi Target dari Jarak 2 Mil
Seorang penembak jitu dari militer Kanada bergabung dengan militer Ukraina untuk berperang melawan Rusia, lapor Canadian Broadcasting Corporation (CBC
Menurut pengakuannya kepada CBC, para pengungsi itu berkerumun di dalam bus dan berjalan di tengah cuaca dingin.
Setelah bertemu dengan pasukan Ukraina, mereka disambut dengan pelukan, jabat tangan, dan bendera Ukraina.
"Mereka sangat senang memiliki kami," katanya kepada CBC.
"Sepertinya kita langsung berteman."
Wali berlindung dengan veteran Inggris dan Kanada lainnya di dalam rumah yang telah direnovasi.
Pada hari-hari berikutnya, ia mengambil rudal anti-tank di gudang, menimbun minyak dan bahan bakar untuk membuat bom molotov, dan membeli drone amatir untuk membantu pengawasan, lapor La Presse.
Menurutnya, Rusia memiliki gaya perang yang unik dengan meratakan kota-kota menggunakan tembakan meriam dan artileri yang luas sebelum membawa pasukan darat infanteri.
Oleh karena itu, Wali menilai Ukraina harus mampu melumpuhkan helikopter atau tank.
Meskipun disebut sebagai "salah satu penembak jitu paling mematikan di dunia" oleh media Inggris The Mirror, dia mengatakan bagian tersulit adalah meninggalkan putranya yang berulang tahun ke-1 seminggu setelah ia pergi.
"Saya tahu, itu sangat mengerikan. Tapi saya, di kepala saya, ketika saya melihat gambar kehancuran di Ukraina, anak saya yang saya lihat, dalam bahaya dan yang menderita," katanya kepada La Presse.
"Ketika saya melihat bangunan yang hancur, orang yang memilikinya, yang melihat dana pensiunnya hangus, itulah yang saya lihat."
Istri Wali, yang tidak disebutkan namanya di media, mengaku tidak percaya suaminya bisa pergi lagi untuk berperang.
"Saya tahu jika saya tidak melepaskannya, saya akan menghancurkannya," katanya kepada The Sun.
Wali mengaku tidak terlalu tertarik menembak orang Rusia.