Sosok Dokter SU, Terduga Teroris JI yang Tewas Tertembak Densus 88, Pribadi Tertutup
SU Ditembak lantaran mencoba melarikan diri saat hendak ditangkap Densus 88 Polri
TRIBUNMANADO.CO.ID- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus melakukan antisipasi terhadap berkembangnya jaringan teroris.
Detasemen Khusus (Densus) 99 Antiteror Polri terus bergerak untuk mematikan jaringan teroris.
Satu per satu orang yang diduga terlibat ditangkap, bahkan ada yang ditembak mati jika melawan.
Baca juga: Terduga Teroris Bernisial dr. S Meninggal Setelah Kontak Senjata dengan Densus 88

Seperti yang terjadi di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Mereka menembak mati pria terduga teroris berinisal SU.
Su meninggal dunia di Sukoharjo, Jawa Tengah.
SU Ditembak lantaran mencoba melarikan diri saat hendak ditangkap Densus 88 Polri pada Rabu (9/3/2022) sekira pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Pedagang Pakaian Keliling Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, Temukan Tas Ransel
Dilansir Kompas.com, ternyata SU dikenal berprofesi sebagai seorang dokter.
Ketua rukun tetangga (RT) tempat tinggal SU, Bambang Pujiana, membenarkan hal itu.
"Pekerjaannya, yang saya tahu dia dokter," kata Bambang di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Kamis (10/3/2022).
Bambang menyebutkan, SU dikenal sebagai pribadi yang tertutup.
Baca juga: Akhirnya Terungkap, Munarman Aktif Terlibat Pembuatan Buku Putih TP3 Sebelum Ditangkap Densus 88
Laki-laki 54 tahun itu disebut tidak pernah hadir dalam kegiatan warga.
"Sepanjang saya menjabat Ketua RT dari tahun 2019, SU saat saya mengadakan pertemuan-pertemuan kegiatan warga tidak pernah ada, tidak pernah datang tidak pernah sosialisasi," kata Bambang.
SU juga dikatakan enggan masuk dalam grup WhatsApp RT tempat tinggalnya.
Bahkan, iuran warga pun tidak pernah dibayarnya.
"Iuran warga setiap bulannya Rp 25.000 juga tidak pernah memberikan," ujar Bambang.
Menurut Bambang, SU hanya terlihat saat datang ke masjid untuk shalat berjemaah.
Namun, tidak pernah berbincang dengan warga lain.
Setelah tewas saat ditangkap Densus 88, rumah SU terlihat sepi.
Bangunan yang di depannya tampak papan tanda praktik dokter itu pagarnya terkunci.
Hanya ada satu unit sepeda motor yang terparkir di halaman rumah.
Bambang mengatakan, SU meninggalkan seorang istri dan empat anak.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, membenarkan adanya penangkapan tersebut.
"Benar, penangkapan dari Densus 88," katanya kepada Kompas.com, Kamis (10/2/2022).
Sedangkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy menyatakan, SU sempat coba melarikan dengan mobil saat hendak ditangkap.
"Terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia," kata Iqbal saat dihubungi, Kamis (10/2/2022).
Dalam upayanya lari, SU sampai menabrak pagar rumah warga di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, hingga rusak.
Saat ini, jenazah SU sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diotopsi.
Menurut Iqbal, SU diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Islamiyah.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com