Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Populer Nasional

Kisah Mbah Arjo, Orang Tertua Indonesia yang Pernah Temani Soekarno Ritual, Hidup Sendiri di Hutan

Kisah Mbah Arjo Suwito, pria yang pernah temani Soekarno beritual. Jadi salah satu orang tertua di Indonesia. Pilih tinggal sendiri di hutan.

Editor: Frandi Piring
Twitter/@JeparaHariIni/Handout
Kisah Mbah Arjo Suwito, orang tertua di Indonesia semasa hidup yang pernah temani Soekarno ritual. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah Mbah Arjo Suwito, pria yang sempat menjadi salah satu orang tertua di Indonesia dan pernah menemani Soekarno ritual.

Mbah Arjo Suwita berasal Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

Mbah Arjo Suwito meninggal dunia pada tahun 2019 lalu setelah mendapatkan perwatan di rumah sakit karena kondisi kesehatan tiba-tiba menurun.

Jasad kakek yang usianya diklaim 193 tahun itu, dimakamkan di TPU Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Rabu (22/5/2019) siang. Atas wasiat almarhum, saat mayatnya dimasukkan ke liang lahat, dibunyikan petasan.

"Kalau wasiatnya saat masih gerah di rumah sakit, mbah Arjo minta agat saat mayatnya diangkat dari rumah duka, untuk dibawa ke makam, agar dibunyikan petasan dua. Itu juga kami turuti," kata Widodo, Kades Gadungan.

(Mbah Arjo (kiri), orang tertua di Indonesia semasa hidup. (FACEBOOK)

Tak hanya itu, mbah Arjo juga berwasiat, agar saat jasadnya dimasukkan liang lahat, juga disambut dengan dua suara petasan.

"Semua wasiatnya, sudah kami realisasikan semua. Sebab, beliau itu orang baik, sabar dan sesepuh kita. Hidupnya hanya menjalani kesabaran, dengan tinggal jauh dari keramaian," ungkapnya.

Menurut Widodo, mbah Arjo itu orang tertua di Indonesia. Berdasarkan catatan di buku desa, tertulis tahun angka kelahirannya 1825.

Sebelum tinggal di lereng Gunung Kelud, tepatnya di Gunung Gedang, mbah Arjo, katanya pengembara.

Baru tahun 90-an, ia tinggal di tengah hutan, atau di lereng Gunung Kelud, dengan membuat rumah sederhana.

Untuk makannya, ia tak pusing karena mendapatkan gaji dari pemerintah sebagai juru kunci Candi Branjang, yang satu komplek dengan tempat tinggalnya.

Candi itu merupakan penemuan mbah Arjo, yang kemudian dirinya dijadikan juru kunci. "Atas penemuan candi itu, mbah Arjo dijadikan juru kunci dan dapat bayaran," ungkapnya.

Di tempat yang terpencil karena jauh dari mana-mana (perkampungan), mbah Arjo tinggal berdua dengan anak gadisnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved