RHK Minggu 6 Maret 2022
RENUNGAN HARIAN KELUARGA Yesaya 58:1 - Berani Menyuarakan Kebenaran
Ada sebuah peribahasa terkenal yang berbunyi: berani karena benar, takut karena salah. Ini menunjukkan bahwa seseorang yang berlaku benar
Yesaya 58:1
"Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! "
--------------------------------------------

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ada sebuah peribahasa terkenal yang berbunyi: berani karena benar, takut karena salah. Ini menunjukkan bahwa seseorang yang berlaku benar pasti akan berani untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Sedangkan, seseorang yang berlaku salah pasti akan takut ketika ditanyakan hal yang sebenarnya.
Demikian halnya ayat ini, Allah dengan tegas memerintahkan nabi untuk menyerukan kuat-kuat, dan jangan ditahan-tahan, kebenaran mengenai pelanggaran umat Israel.
Allah menyuruh untuk semakin menyaringkan suara bagaikan sangkakala. Suara bagaikan sangkakala ini merupakan suara kenabian yang harus dikumandangkan secara nyaring.
Maka, begitupun seharusnya suara kenabian didengungkan sekarang ini. Berani disuarakan karena itu merupakan sebuah kebenaran, seperti perintah Allah yang menyuruh nabi Yesaya memberitahukan, yang dalam bahasa aslinya “nagad” yang berarti mengajarkan atau menyingkapkan yang tersembunyi mengenai semua perbuatan umat Israel yang telah melawan kehendak-Nya.
Firman Tuhan saat ini berbicara kepada kita sebagai keluarga Kristen tentang bagaimana integritas seorang Kristen, yaitu dengan menyuarakan kebenaran dan keadilan. Contoh kecil, ketika berada di tempat ibadah dan melihat ada jemaat yang hanya sibuk dengan telepon genggam, maka nasihatilah dia secara bijaksana.
Sebaliknya jika ki ta ditegur dan dinasihati terimalah dengan sukacita untuk kebaikan kita.

Dengan demikian kita telah melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, yaitu kebenaran. Hari ini juga kita merayakan Hari Doa Sedunia, marilah kita saling menopang dan mendoakan sebagai wujud kepedulian kita terhadap sesama.
DOA: Ya Tuhan, jauhkanlah kami dari kedegilan hati yang menganggap bahwa kami bisa bersembunyi di balik topeng kebajikan dan melupakan makna penderitaan-Mu. Tolonglah kami untuk hidup sesuai kehendak-Mu serta berani untuk menyuarakan kebenaran yang asalnya dari pada-Mu. Amin.