Banjir di Manado
Cerita Warga Paal Dua Manado yang Rumahnya Banjir, Perlengkapan Usaha Hanyut Terbawa Arus
Stella Waworega warga lingkungan 6 Paal Dua kota Manado harus pasrah melihat rumahnya di terjang banjir.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado - Stella Waworega warga lingkungan 6 Paal Dua kota Manado harus pasrah melihat rumahnya di terjang banjir.
Banjir 4 Maret 2022 ini, menjadi bencana terberat dan tebesar bagi Stella dan keluarga dibandingkan tahun sebelumnya.
Duka itupun diceritakan Stella saat diwawancarai Tribunmanado.co.id, Sabtu (5/3/2022)
Ia menceritakan sbarang-barang yang ada di dalam rumah sebagian besar hanyut di bawah arus.
Mulai dari perlengkapan rumah tangga hingga perlengkapan usaha rumah tangga lenyap bak sekejap mata saat banjir menimpa rumahnya.
Stella pun menceritkan kejadian sebelum banjir menerpah rumahnya.
"Saat itu curah hujan sangat tinggi, hingga ketinggian air yang masuk ke rumahnya mencapai setengah meter atau sampai leher orang dewasa," sebutnya.
Karena takut airnya mulai tinggi, dirinya dan keluarga pun mengungsi di pekuburan.
"Barang-barang yang hanyut mulai dari lemari, dua handphone, alat-alat di warung makan, semua barang jualan kecuali LPG dengan galon air karena baranya terapung.
Ingin menangis dan mengeluh, tapi tidak ada gunanya karena musibah jadi aminkan saja," keluh Stella.
Ia mengaku kerugian material akibat bencana banjir yang menimpah drumahnya kurang lebih Rp 10 juta.
Stella pun berharap pemerintah perhatikan saluran air yang berada di belakang rumahnya dinaikan.
Ia menyebutkan saluran air di belakang rumahnya sudah rendah, dulunya tinggi satu meter setengah, tapi sekarang kurang setengah meter, jadi saluran tidak bisa menampung saat curah hujan tinggi.
"Kami dengar pemerintah akan lebarkan saluran air, sehingga akan mengambil sementara tanah kami.
Kami tidak mempermasalahkan, karena itu untuk membuat saluran air bagus dan demi kemananan kami supaya aman tidak lagi siksa kalau banjir," sebutnya.