Berita Internasional
Organisasi Perlawanan Palestina Selain Hamas, dari yang Berpaham Komunis hingga Sekuler
Menurut laporan dari LSM lokal pada Rabu (2/3/2022), tentara Israel menangkap puluhan warga Palestina di Tepi Barat.
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyelesaian damai antara Israel dan Palestina selalu saja kandas, meski berbagai pihak mendorong terwujudnya perdamaian tersebut.
Informasi terbaru, Israel dan Palestina kembali bergejolak, kali ini di Tepi Barat.
Menurut laporan dari LSM lokal pada Rabu (2/3/2022), tentara Israel menangkap puluhan warga Palestina di Tepi Barat.
Kantor Media Asra mengabarkan, total ada 35 warga Palestina yang ditahan.
Warga Palestina sendiri memiliki berbagai macam organisasi sebagai wadah perlawanan.
Organisasi-organisasi ini kebanyakan bersatu di bawah organisasi induk yakni Palestine Liberation Organization (PLO) atau dalam bahasa arab Munazzamat al-Tahrir Filastiniyyah (Organisasi Pembebasan Palestina).
PLO sendiri menguasai Tepi Barat Palestina dan dianggap sebagai organisasi yang mewakili sebagian besar rakyat Palestina.
Berikut daftar organisasi perlawanan Palestina:
PLO
PLO atau Palestine Liberation Organization (Organisasi Pembebasan Palestina) didirikan pada tahun 1964.
Merupakan organisasi induk bagi organisasi-organisasi perlawanan di Palestina.
PLO dibentuk untuk mendukung rencana membangun negara Palestina.
PLO adalah respons terhadap Zionisme, sebuah gerakan terorganisir Israel.
Pada 1969, pemimpin Palestina Yasser Arafat menjadi Ketua PLO dan memegang gelar itu hingga meninggal pada 2004. Kini PLO dipimpin oleh Mahmoud Abbas.
Ideologi PLO dirumuskan pada tahun pendirian 1964 dalam Perjanjian Nasional Palestina.
Dokumen tersebut adalah pernyataan anti-Zionis agresif yang didedikasikan untuk "pemulihan tanah air Palestina" yang tidak mengacu pada agama.
Pada tahun 1968, Piagam diganti dengan versi yang direvisi secara komprehensif.
Hingga 1993, satu-satunya pilihan yang dipromosikan adalah perjuangan bersenjata.
Sejak penandatanganan Oslo Accords, negosiasi dan diplomasi menjadi satu-satunya kebijakan resmi.
PLO memperoleh pengakuan Liga Arab sebagai satu-satunya organisasi bangsa Palestina tahun 1974.
Juga pada November 1974, PLO merupakan satu-satunya organisasi nonpemerintah yang memperoleh kesempatan berbicara di depan Sidang Umum PBB.
Satu langkah berikut yang dicapai ialah diperolehnya keanggotaan penuh PLO di dalam Liga Arab pada tahun 1976.
Fatah
Fatah atau Harakat at-Tahrir al-Wathani al-Filasthini atau Gerakan Nasional Pembebasan Palestina, adalah organisasi perlawanan Palestina yang didirikan pada tahun 1958.
Organisasi ini memiliki tujuan untuk mendirikan negara Palestina di daerah yang sedang menjadi tempat konflik Israel dan Palestina.
Fatah didirikan oleh sekelompok warya Palestina yang menempuh pendidikan di Kairo, Mesir antaranya Yasser Arafat, Khalil al-Wazir, Salah Khalaf, dan Khaled Yashruti.
Setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, Fatah muncul sebagai kekuatan yang dominan dalam dunia politik di Palestina. Pada akhir 1960-an, Fatah bergabung dengan PLO dan pada tahun 1969 menjadi pemimpin dalam PLO.
Fatah memiliki sayap militer yang diberinama Al-Asifah atau Sang Badai. Selain berada di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Al-Asifah juga memiliki basis di sejumlah negara Arab.
Democratic Front For The Liberation Of Palestine (DFLP)
DFLP atau Front Demokratik untuk Kemerdekaan Palestina adalah organisasi politik sekuler dan militer Palestina beraliran Sosialis - Nasionalis.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1969 ketika memisahkan diri dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
DFLP yakin tujuan nasional Palestina hanya bisa dicapai melalui revolusi massa.
Jihad Islam Palestina
Setelah Hamas, jihad Islam adalah organisasi perlawanan paling militan kedua di jalur Gaza Palestina.
Sayap militer organisasi ini adalah Saraya Al-Quds atau Brigade Al-Quds.
Organisasi ini dibentuk tahun 1981oleh dua aktivis Palestina bekas anggota Ikhwanul Muslimin, yakni Dr Fathi Abdul Aziz Shaqaqi, dan seorang ulama Syeikh Abdul Aziz Awda. Dari segi ideologi organisasi
Tujuan mereka adalah membangun negara Islam Palestina di wilayah pra-1948, termasuk di antaranya Tepi Barat, Jalur Gaza, dan sebagian daerah yang kini dikuasai Israel.
Di awal pembentukannya, kelompok ini mendapatkan pelatihan dari Hizbullah di Lebanon.
Pada 1990, Jihad Islam membangun kantor di Beirut, Lebanon; Teheran, Iran; dan Khartoum, Sudan.
Jihad Islam dituding berada di balik berbagai kasus pengeboman bunuh diri di Israel.
Salah satunya pada 1989 di dalam bus kota Tel Aviv, menewaskan 16 warga sipil.
Oleh negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, Uni Eropa, Selandia, Baru, dan Jepang, Jihad Islam dimasukkan ke dalam daftar teroris.
PFLP
Popular Front for the Liberation of Palestine ( Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina) disingkat PFLP adalah Partai berhaluan komunis, didirikan oleh seorang Arab Palestina beragama Kristen Dr George Habash pada 1967.
PFLP termasuk organisasi terbesar dalam PLO setelah Fatah.
Sejak tahun 1969, PFLP menyatakan diri sebagai organisasi yang berhaluan kiri jauh, tetapi tetap mengadopsi nilai-nilai dan ideologi Nasionalisme Arab dan juga Nasionalisme Palestina.
Tujuan organisasi yakni melawan penjajahan atau anti-imperialisme, dan juga Anti-Zionisme.
Sayap militer PFLP bernama Brigade Abu Ali Mustapha.
Meski saat PFLP tak lagi melakukan serangan-serangan radikal, namun organisasi ini punya catatan yang jauh lebih mengerikan ketimbang Hamas.
Di tahun 1970 sayap militer PFLP yakni Brigade Abu Ali Mustapha melakukan aksi pembajakan pesawat. Empat pesawat mereka bajak di saat yang bersamaan.
Tiga dari empat pesawat tersebut dipaksa mendarat di Zarka, Yordania, di sebuah bekas pangkalan Angkatan Udara Britania Raya.
Pembajakan pesawat yang paling terkenal dilakukan oleh PFLP pada tahun 1976, yang dikenal dengan peristiwa Entebbe, di Uganda.
Kala itu Brigade Abu Ali Mustapha membajak sebuah pesawat Air France.
Namun, pembajakan ini berhasil digagalkan oleh militer Israel, dan menyelamatkan sekitar 100 orang sandera.
Hamas
Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah atau disingkat Hamas merupakan organisasi Islam Palestina dengan sayap militer Brigade Izzudin al-Qassam.
Organisasi ini berdiri pada tahun 1987 sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir.
Pendirinya, Sheik Ahmed Yassin, pada tahun 1988 menegaskan bahwa Hamas didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel dan mendirikan negara Islam di wilayah yang sekarang menjadi Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza.
Hamas memenangkan pemilu legislatif Palestina tahun 2006 dan menjadi penguasa de facto yang mengatur pemerintahan otoritas Jalur Gaza setelah Pertempuran Gaza tahun 2007.
Australia, Selandia Baru, Paraguay, dan Inggris hanya mengklasifikasikan sayap militernya sebagai organisasi teroris.
Sementara itu, Brazil, China, Mesir, Iran, Norwegia, Qatar, Rusia, Suriah, dan Turki tidak menganggapnya sebagai organisasi teroris.
Palestinan People Party (Partai Rakyat Palestina)
Didirikan pada tahun 1982 sebagai Partai berideologi Marxis.
Partai ini sebenarnya adalah kelanjutan dari Partai Komunis Palestina (PKP) yang didirikan sejak 1919.
PKP sendiri adalah satu dari empat komponen utama Intifada pertama.
PKP dianggap berperan penting dalam memobilisasi dukungan massa melawan pendudukan Israel.
Pada Februari 1982, tokoh-tokoh penting komunisme Palestina bertemu dalam sebuah konferensi. Dari sanalah mereka sepakat untuk mendirikan kembali Partai Komunis Palestina (PKP).
PKP bergabung dengan PLO pada 1987.
PKP mengubah namanya menjadi Partai Rakyat Palestina setelah merumuskan kembali identitasnya. Mereka meniadakan Komunis sebagai nama partai meski tetap mengakui berideologi Marxis. (*)
• 2 Regu Chechnya Ditugaskan Khusus Bunuh Presiden Zelensky, Berhasil Dilumpuhkan Ukraina
• Bupati Talaud Elly Engelbert Lasut Bentuk Panitia Lokal untuk Acara Paskah Nasional 2022
• Baru Terungkap Berapa Banyak Harta Kekayaan Angelina Sondakh Artis yang Dipenjara karena Kasus Suap