Dr Robert Winerungan: Harga LPG Nonsubsidi Naik Bakal Tambah Beban Subsidi Negara

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga elpiji nonsubsidi naik sejak Minggu 27 Februari 2022. 

Kebijakan kenaikan harga ini karena menyesuaikan harga minyak dan gas bumi di pasar global. 

Penyesuaian harga LPG non subsisi dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri besar minyak dan gas yang di pasar dunia.

Sebagai akibat penyesuaian harga ini membuat harga elpiji nonsubsidi yang berlaku saat ini naik sementara harga elpiji subsidi ukuran tiga kilogram tidak ada perubahan alias tidak naik. 

Harga elpiji tiga kilogram masih tetap dengan mengacu kepada harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Saat ini sebenarnya sudah makin banyak masyarakat yang menggunakan gas LPG non subsidi  seperti Bright Gas. 

Karenanya kenaikan harga LPG non subsidi yang terjadi sejak Desember 2021 dan saat ini 27 Februari 2021 akan berdampak meningkatnya cost produksi.

Kenaikan  harga ini berlaku pada pelaku UMKM di bidang kuliner, dan industri makanan lainnya.

Kenaikan ini bisa mengakibatkan beralihnya pengguna LPG non subsidi ke LPG subsidi 3 kg dimana ketersediaannya tidak dapat dijamin keberadaannya di masyarakat.

Sehingga ini wkqn menyulitkan masyarakat dan pelaku UMKM. Akibatnya LPG subsidi 3 kg akan diperebutkan. 

Selain itu kenaikan harga LPG nonsubsidi akan berdampak pada kenaikan angka inflasi, yakni inflasi yakni inflasi yang disebabkan oleh naiknya biaya produksi.

Meskipun mungkin tidak terlalu siginifikan mengingat proporsi konsumsi nasionalnya masyarakat pengguna LPG non subsidi hanya sekitaran 10 persen.  

Selain itu kenaikan harga LPG non subsidi akan berakibat beralihnya masyarakat pengguna LPG Non subsidi ke LPG bersubsidi yang akan menambah beban subsidi negara karena akan makin banyak yang menggunakan LPG non subsidi. (ndo) 

• Isoman Bareng ART, Aksi Maia Estianty Jadi Sorotan

• Potret Ibu Ahmad Dhani Selama Ini Jarang Tersorot, Wajahnya Mirip Al Ghazali?

• Kiprah Petani Milenial Sulut