Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sosok Seleb

Sosok Arnold Putra Desainer yang Terseret Paket Isi Organ Manusia, Dulu Buat Tas dari Tulang Orang

Sebelumnya diketahui seorang designer asal Indonesia tengah menjadi sorotan publik.

Editor: Glendi Manengal
Instagram @arnoldputra/@byarnoldputra
Desainer Indonesia, Arnold Putra (mengenakan kacamata) dan tas tangan karyanya yang terbuat dari tulang belakang manusia (kanan). Nama Arnold saat ini tengah terseret kasus pengiriman paket diduga berisi organ manusia. 

"Dia mengunjungi suku-suku terpencil, menggunakan mereka sebagai alat peraga untuk konten pamer barang desainer di Instagram-nya,"" tulis @SuperiorGrab pada 26 Maret 2020.

Arnold memang kerap mengunggah foto bersama sejumlah suku-suku pedalaman di Indonesia, maupun belahan dunia lain.

Dalam foto yang dibagikan, ia memang mengenakan pakaian dan barang-barang bermerek yang harganya fantastis.

Yang terbaru, ia mengunggah foto kunjungannya ke Pulau Mentawai pada Desember 2021, lalu.

Dalam kesempatan tersebut, ia berfoto bersama suku asli pulau tersebut dan mengenakan pakaian merek Bottega Veneta.

Arnold juga terlihat memberi hadiah jam tangan merek Richard Mille untuk penduduk suku asli.

Lebih lanjut, @SuperiorGrab juga membeberkan sikap Arnold yang dinilainya tak menghormati suku, agama, dan etnis tertentu.

"1. Tidak menghormati mumi Indonesia selama ritual tahunan; 2. Memberikan jam tangan palsu pada wanita (suku) Himba; 3. Tidak menghormati agama Hindu dengan kitab setan di tangannya; 4. Menyebut kuil di India sebagai 'kuil setan'," cuitnya.

3. Membuat Tas dari Tulang Manusia

Dikutip dari Insider, Arnold Putra diketahui membuat tas tangan yang pegangannya terbuat dari tulang belakang manusia dan pertama kali dijual pada 2016.

Tas yang disebut-sebut sebagai satu-satunya di dunia ini dijual seharga USD 5.000.

Dalam unggahan Arnold di akun keduanya, @byarnoldputra, ia menuliskan tas itu terbuat dari tulang belakang anak yang menderita osteoporosis.

"Dibuat dari seluruh tulang belakang anak yang menderita osteoporosis," tulisnya.

Menurut pendapat sejumlah ahli, mereka percaya Arnold memang membuat tas tersebut dari tulang manusia asli.

Sementara itu, Arnold mengaku mendapatkan tulang belakang itu dari Kanada secara legal.

Tetapi, saat diminta untuk menunjukkan dokumen resmi sebagai bukti, ia menolaknya karena bagian dari perjanjian kerahasiaan.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved